PALAS-  Bagaimana caranya membedakan berita itu hoax ?" itulah pertanyaan yang terlontar dari seorang siswa MAS Almukhlisin Sibuhuan, Senin (17/9/2018). Peserta kegiatan  sebanyak 150 santri di kegiatan Safari dan Pelatihan Jurnalistik yang digelar Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)Kabupaten Padang Lawas (Palas).
 
 
Istilah hoax atau berita bohong memang sempat mengemuka saat ini.  Terlebih,  belakangan ini  informasi hoax  sering muncur dan tak jarang hal itu sangat membingungkan, khususnya di media sosial (medsos).  "Intinya  kita harus jeli. Sumber beritanya harus kita kenali.  Tentunya  kita dalami juga informasi itu," jawab narasumber dari PWI Padang Lawas Abdul Rasid Daulay. Ia pun  menggambarkan contoh  produk jurnalistik yang berbeda dengan informasi postingan di media sosial atau facebook. 
 
PWI Padang Lawas menghadirkan dua pemateri,  Sunardi dan Abdul Rasid Daulay,  yang kini keduanya menekuni dunia jurnalistik dan bertugas di Kabupaten Palas. Ketua PWI Padang Lawas Idaham Butar-Butar mengatakan,  kegiatan  dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang peran dan fungsi jurnalistik. Tak sebatas itu,  kegiatan ini juga bisa menjadi ajang penyaringan siswa yang berminat jurnalistik untuk dibekali lebih jauh. 
 
Dikatakan Idaham,  untuk kali ini,  siswa diberikan pengetahuan awal tentang jurnalistik dan teknik penulisan berita.  Namun,  di samping itu,  siswa juga diperkenalkan adanya kode etik jurnalistik (KEJ)  yang menjadi bingkai bagi wartawan dalam melaksanakan tugasnya. 
 
Ketua Yayasan Almukhlisin, H Rizal Daulay mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan PWI Padang Lawas. Dikatakannya,  siswa juga perlu tahu tentang arti pentingnya jurnalistik.  Bahkan,  bagi yang berminat,  sudah ada wacana untuk membuat jurnalistik untuk menjadi satu program ekstrakurikuler.  Terlihat,  beberapa pengurus PWI sempat hadir,  di antaranya Sekretaris PWI Padang Lawas Atas Siregar, Ibnu Sakti Nasution,  M Satio dan Sofyan Siregar.  
Sementara,  dari Almukhlisin,  turut juga hadir H Ramdan Saleh LC dan beberapa guru yang mendampingi siswa mengikuti pelatihan jurnalistik.