JAKARTA - Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri acara silaturahmi bersama masyarakat dan relawan di Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9).

Sandi terlihat tiba dilokasi pukul 14:10 WIB dengan setelan khasnya kemeja berwarna biru muda. Dalam pidato sambutannya, Sandi mengutarakan beberapa bahasan.

Pertama menyampaikan permohonan maaf dari Prabowo Subianto yang tidak bisa menghadiri acara ini.

Selain itu Sandi berpesan kepada relawannya agar pada masa kampanye nantinya dilakukan dengan penuh wibawa. Ia pun mengimbau agar pendukungnya tidak menjatuhkan kubu Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

"Pak Prabowo, Insya Allah Presiden 2019-2024, menyampaikan bahwa kampanye kita adalah kampanye zaman now, kampanye zaman now itu adalah kampanye yang menyejukkan, kampanye yang saling merangkul, yang tidak boleh menjatuhkan, kampanye yang mempersatukan. Janji? Siap?" kata Sandi.

"Jadikan Prabowo Presiden 2019? Harga mati? Setengah hati? Serius? Insya Allah," lanjutnya.

Sebagaimana kebiasaannya, dalam kesempatan ini Sandi kembali mengkritik situasi ekonomi bangsa yang dianggapnya tengah terpuruk.

"Hidup sekarang semakin susah atau semakin parah, susah atau susah banget, harga-harga mahal atau turun? Belanja mahal atau murah? Cari kerja gampang atau susah? Susah atau susah banget. Insya Allah 2019 kita ubah Indonesia jadi lebih sejahtera," ujarnya.

Lebih lanjut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan pesan terakhir Prabowo. Bahwa pasangan oposisi ini berharap dapat memenangkan Pilpres dengan sebaik mungkin tanpa ada kecurangan. Sehingga martabat demokrasi Indonesia dapat menjadi contoh bagi dunia internasional.

"Kita juga ingin terpilih dengan penuh martabat dan menjadi salah satu kebanggan demokrasi yang bisa dibanggakan di seluruh dunia. Oposisi memastikan pihaknya akan melakukan kampanye damai dalam menghadapi Pilpres tahun 2019 nanti," tegas Sandi.

Menanggapi pesan dari jagoannya itu, Ketua Pelaksana Rumah Aspirasi Lieus Sungkharisma memastikan bahwa amanat itu sejalan dengan pendiri Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi yang juga politisi Partai Berkarya, Siti Hediati Hariyadi. "Ibu Titiek pesannya nggak boleh keluar yang jelek-jelek dari rumah aspirasi," pungkas Lieus. ***