SEMARANG - Klub PSIS Semarang kehilangan satu pemainnya. Dia adalah penyerang asal Libanon, Abou Bakr Al Mel. Pemain berusia 25 tahun itu memutuskan mundur dari PSIS karena alasan keluarga. Bako, panggilan akrab pemain itu, mundur setelah mendapat kabar bila ayahnya sakit keras. Bahkan kata Bako usia ayahnya tinggal 3-4 bulan lagi.

"Kondisi sekarang tidak bagus buat saya, tidak siap untuk berlatih maupun bermain. Saya tidak siap. Jika tetap di sini akan menjadi masalah besar. Kondisi saya sedang tidak baik, terlalu banyak nervous. Saya ingin tinggal dekat dengan ayah," ujar Bako.

"Mungkin saya tidak banyak membantu PSIS karena baru bermain dalam 3 pertandingan. Tapi saya yakin dan percaya PSIS akan bertahan di Liga 1," Bako, menambahkan.

Sebetulnya CEO PSIS, Yoyok Sukawi sudah menawarkan banyak solusi. Mulai cuti panjang sampai kebebasan untuk pulang-pergi Libanon-Indonesia. Tapi semua tidak mampu menahan keputusan Bako mundur dari PSIS.

"Cobaan berat yang dialami Bako menjadi ujian berat pula buat PSIS. Tapi kita semua harus tabah menghadapi cobaan demi cobaan dan bersemangat," ujar Yoyok Sukawi. *