JAKARTA - Isu keributan antara politikus elite yang duduk di DPR Mulfachri Harahap dengan panitia Asian Games 2018 tersebar di grup-grup WhatsApp (WA). Mulfachri mengklarifikasi isu tersebut.

Cerita yang tersebar di grup WA itu disebut-sebut terjadi di venue bola voli Gelora Bung Karno (GBK). Menurut cerita yang tersebar itu, Mulfachri bersitegang dengan panitia lantaran memaksa masuk tapi tak punya akreditasi VIP. 

"Nggak, nggak, nggak. Saya punya akreditasi, ya. Jadi panitia.... Tapi begitu, biasanya juga bisa masuk, nggak ada masalah," kata Mulfachri saat dihubungi, Selasa (28/8/2018).

Mulfachri menegaskan punya akreditasi VIP untuk masuk venue bola voli GBK. Menurut Mulfachri, pihak Inasgoc-lah yang kurang terorganisasi.

"Saya kan penonton biasa. Saya masuk, saya punya pass, saya kira karena Inasgoc nggak well-organized saja," ujar Wakil Ketua Umum PAN itu.

"Saya ini hanya satu dari persoalan kecil dari segitu banyak persoalan yang menyangkut soal tiket dalam penyelenggaraan ini. Saya klarifikasi, saya itu, saya hanya satu dari segitu banyak persoalan menyangkut tanda masuk." imbuh dia.

Sekali lagi Mulfachri menegaskan punya akreditasi VIP. Mulfachri menyinggung panitia yang sempat berbicara dengannya.

"Kalau dibilang saya tidak punya, saya punya pass. Iya (VIP), terus nggak boleh masuk. Gimana coba. Dan petugas yang di depan itu nggak beres omongnya," ujarnya.

Dimintai konfirmasi terpisah, juru bicara Indonesia Asian Games Organizing Committe (Inasgoc) Danny Buldansyah membenarkan ada insiden tersebut. Menurut Danny, Mulfachri selalu memaksa masuk untuk menonton pertandingan voli.

Mulfachri, menurut Danny, selalu memaksa dan membentak panitia sukarelawan. Soal akreditas VIP Mulfachri, Danny mengaku tak tahu.

"Yang bersangkutan selalu memaksa masuk nonton voli ketika dilarang sama volunter, volunter dimarahi, dibentak-bentak. Akhirnya, karena volunter, ya namanya juga anak kuliah, takut, akhirnya diperbolehkan masuk," sebut Danny.***