JAKARTA – Kesal dan kecewa berat. Itu yang ada dalam benak Mario Blasius Kali saat diumumkan mengalami kekalahan dari petinju China Zhonglin Wu dengan skor 2-3 dalam pertandingan babak perempatfinal kelas Terbang cabang tinju Asian Games XVIII di Hall C Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).  

“Saya harusnya yang memenangkan pertarungan karena poin Zhonglin Wun dipotong saat wasit memberikan peringatan pada ronde ketiga. Hakim menghentikan langkah saya maju ke semifinal karena poin kami bedua sana paa ronde pertama dan kedua,” jelas Mario Blasius Kali yang ditemui usai pertandingan.

Apa yang dituding Mario Blasius Kali cukup beralasan. Pasalnya, dari lima hakim yang bertugas hanya hakim dari Rumania, Ramona Manuela Gobzac yang mengalahkan Mario dengan skor 27-29. Penilaian ini sangat berbeda jauh dengan empat hakim lainnya, Wasala MR Wekapala (Sri Lanka), Geoffrey Cannel (Inggris) Jongjin Kim (Korea), dan Mohamed Daragi (Tunisia) yang semuanya memberikan skor 28-28.

“Penilaian hakim asal Romania itu jelas tidak fair. Poin yang diberikannya untuk kemenangan petinju China 29-27 itu sangat mencolok sekali apalagi wasit sempat memberikan peringatan dan pengurangan poin kepadanya pada ronde ketiga. Empat hakim lain saja  memberikan penilaian yang sama 28-28. Harusnya Mario yang menang,” kata Ucok Sitompul, mantan pelatih tinju nasional.   

Hal senada juga dilontarkan mantan juara nasional tinju profesional, Syarifuddin Lado. “Ya, Mario harusnya menang karena lawannya sempat dapat peringatan wasit dan pengurangan poin pada ronde ketiga. Sebelum pengumuman pemenang saja petinju China itu tertunduk lesu karena paham akan mengalami kekalahan,” tambah Lado.

Pertarungan Mario Blasius Kali memang cukup ikeras. Kedua petinju sempat jual beli pukulan dan Mario sendiri sempat mengalami luka di atas alis kirinya.

Dengan kekalahan Mario Blasius Kalil, Indonesia baru meloloskan Huswatun Hasanah ke semifinal tinju putri Asian Games 2018.