Hal itu dikarenakan pergerakan jemaah haji dari seluruh dunia secara termobilisasi begitu besar dalam waktu yang bersamaan membuat petugas kesehatan kloter terus memantau kesehatan mereka, terutama bagi jamaah haji yang punya riwayat penyakit gula, darah tinggi, jantung, pencernaan, apalagi jemaah Mandailing Natal Natal ini lebih dari 65 persen berusia lanjut dan sebahagian mengalami Resiko Tinggi (RISTI).
“Hal ini dilakukan agar kesehatan para jemaah haji Mandailing Natal tidak terganggu dan stamina mereka tidak menurun, mengingat selama di Arafah dan Muzdalifah ini membutuhkan asupan tenaga yang sangat besar bagi jemaah, agar mereka dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan sempurna,” kata Dokter Emmy Evawani didampingi paramedis, Massanofa dan Afrajani Lubis.
Dijelaskannya, ia juga terus mengingatkan para jemaah haji untuk terus menjaga dan memelihara kesehatan dengan pola hidup sehat, minum air putih secukupnya agar tidak mengalami dehidrasi, memakai perlengkapan alat pelindung diri jika berada ruang terbuka, dan jika mengalami sakit atau ada gangguan kesehatan agar cepat berobat ke tim kesehatan.
“Kami juga memberikan apresiasi terhadap jamaah haji Kloter 03/MES asal Kabupaten Mandailing Natal terhadap semangat, motivasi dan kesadaran jemaah akan pentingnya menjaga kesehatan, jemaah begitu mandiri, kompak, dan kebersamaan, serta hubungan para jemaah ini bagaikan satu keluarga yang saling menyayangi, membantu antara satu dengan yang lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Messanofa mengatakan, selaku Tim Kesehatan Kloter, ia menegaskan selalu siap siaga dan berada di tengah para jemaah. “Kami selalu berada di tengah-tengah para jemaah haji, becanda, bersenda gurau, melakukan visitasi terhadap jemaah, menyapa para dengan sopan dan ramah, serta bergaul dengan penuh persaudaraan dan kekeluargan dengan mereka, hal ini menjadi sugesti bagi jemaah agar semakin sehat dan kuat dalam menjalan ibadah haji,” tegasnya.