PEKANBARU - Setelah bentrokan mereda, atau sekitar pukul 19.15 WIB, proses penjemputan Deklarator 2019GantiPresiden, Neno Warisman belum berhasil.

Bahkan massa dari dua kubu yakni yang pro dan kontra kian ramai memadati lokasi penghadangan Neno Warisman yang berada persis di depan pintu masuk Bandara SSK II Pekanbaru.

Dari pantauan GoNews.co, beberapa pimpinan FPI dan LAM berusaha melakukan negoisasi ke pihak aparat dan massa.

Namun proses negoisasi tersebut hingga saat ini masih belum terealisasi. Meski situasi di jalur akses keluar bandara Sultan Sarif Kasim (SSK II) berangsur kondusif, suasana tegang masih terasa.

Tampak di lokasi hadir Ketua HIPMI Riau, Budi Febriadi yang datang bersama perwakilan FPI dan LAM untuk menjemput Neno Warisman yang masih bertahan di gerbang bandara SSK II Pekanbaru.

"Riau ini bumi melayu yang beradat dan beradab, jadi siapa saja boleh datang ke Riau yang elok ini," kata Budi yang datang bersama pihak FPI dan LAM untuk menjemput Neno Warisman yang 'disandera' pihak massa yang menolak deklarasi #2019GantiPresiden.

Budi melanjutkan, kedatangannya tersebut untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan yang tidak mencerminkan akhlak orang melayu. "Kemarin sudah diimbau oleh Datuk Sri Azhar dan Syahril Abu Bakar sudah memberi nasihat kepada semua unsur agar menjaga Riau ini kalau dia masih ingin mencari makan dan hidup di Riau ini," ucap Budi.

"Ada massa sekitar 720 orang dari Inhil yang akan datang ke Pekanbaru, karena mendapat kabar adanya penghadangan deklarasi #2019GantiPresiden di Kota Pekanbaru," tuturnya. ***