JAKARTA  - Petinju Indonesia, Sarohatua Lumban Tobing tampil kurang menggigit pada pertandingan perdana babak penyisihan kelas Ringan 60kg cabang olahraga tinju Asian Games XVIII yang digelar di Hall C JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat, Jumat (245/8/2018). Petinju asal Sumatera Utara ini harus mengakui ketangguhan petinju Kazakhstan, Aslanbek Shymbergenov dengan skor 0-5.

Sejak awal ronde pertama hingga ketiga, Sarohatua yang kalah jangkauan dan tinggi badan sudah berusaha memaksa Asanabek bertarung dalam jarak pendek. Namun, Asanabek yang bergerak lincah itu tidak terpancing dan terus menjaga jarak pertarungan yang mengakibatkan Sarohatua mengalami kesulitan untuk melepaskan pukulan.   

“Saya sudah berusaha memaksa Asanabek bertarung jarak pendek tapi tidak berhasil. Makanya, saya kesulitan melepaskan pukulan untuk meraih poin,” kata Sarohatua yang ditemui usai pertandingan.

Sarohatua juga mengakui kemampuan Asanabek yang sudah pernah tampil di berbagai event internasional dalam mengantisipasi serangan yang dilancarkannya. “Saya akui lawan memang lebih bagus dan pukulannya  juga cukup cepat. Semua ini kan karena jam terbang lebih banyak,” ujarnya.

Hal senada juga dilontarkan perempat finaalis Olimpiade Barcelona 1996, La Paene Masara yang langsung menyaksikan pertandingan. “Ya, Sarohatua memang kalah jam terbang. Makanya, dia kesulitan mengatasi lawan yang unggul dalam tinggi badan dan jangkauan,” tegasnya.

Kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumut, Baharuddin Siagiaan juga mengakui memang Sarohatua kalah jangkauan dan tinggi badan. Bahkan, dia meyebut Asanabek yang dipersiapkan untuk Olimpiade Tokyo 2020 itu memiliki kecepatan pukulan lebih baik dari Sarohatua.  

“Pukulan lawan Sarohatua itu sangat cepat. Makanya, pukulannya lebih dulu kena sasaran saat keduanya berbarengan melepaskan pukulan,” kata Baharuddin yang didampingi Sekretaris Umum KONI Sumut, Chairul Azmi menyaksikan langsung pertarungan.

Saat ini, atlet Sumut sudah menyumbangkan medali emas yang dipersembahkan Lindswell Kwok dari nomor gabungan Taijijian dan Taijiquan cabang olahraga wushu. “Kami masih berharap masih ada atlet Sumut lainnya bisa menyumbangkan medali emas seerti Lindswell. Kan, kita masih ada karateka Srunita dan Jintas Simanjuntak yang akan tampil,” jelasnya.