JAKARTA - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) resmi ditutup Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang (Oso).

Dalam sambutanya, OSO sempat menceritakan kenangannya masa kecil yang sering kumpul dengan wartawan.

"Nasib wartawan dengan saya ini sama saja," kata OSO Kamis (26/7/2018), di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Saat itu kata OSO, ia berusia 16 tahun. Ia sudah sering berkumpul bersama wartawan. Bahkan, kata Oso, dulu banyak wartawan bodrex. "Jadi, saya pernah tahu wartawan bodrex," ungkapnya.

Namun, Oso bangkit. Dia menempuh karier sebagai pengusaha. Bahkan, dari grup bisnisnya, juga banyak yang merambah dunia media. Termasuk media digital. "Tapi akhirnya cita-cita saya tercapai, saya bisa bikin tabloid, OSO Digital, majalah, saya bisa bikin koran," katanya.

Sebenarnya kata OSO, tidak ada beda dirinya dengan wartawan. Oso pun merasa sama seperti wartawan. "Saya sebenarnya tidak suka pakai jas, tapi tadi kebetulan ada pelantikan wakil ketua DPD baru," ungkapnya.

Keseharian Oso juga tidak pernah lepas dari wartawan. Dia menceritakan, hari ini saja pukul 6.30 di rumahnya sudah dikejar wartawan yang meminta konfirmasi kepadanya. Sekitar pukul 8.00, Oso mengaku "dikeroyok" wartawan lagi untuk wawancara di gedung parlemen.

Sekitar pukul 10.00 Oso harus memimpin Rapat Paripurna DPD. Di sela-sela skors paripurna, Oso kembali diwawancarai wartawan. Oso pun menaruh respect yang besar terhadap kerja wartawan. "Wartawan cerdas bukan hanya dilihat dari penampilannya, tapi isinya (berita) yang cerdas dan mencerdaskan," jelas Oso.

Penutupan Rakernas ditandai pemukulan gong oleh Oso didampingi Ketua Umum SMSI Auri Jaya, Wakil Ketua DPD Nono Sampono, serta beberapa anggota DPD.***