PALAS - Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas (Palas) gelar kegiatan sosialisasi Imunisasi Measles Rubella (MR) di Aula Hotel Al-marwah, Senin (23/7/2018). Kegiatan diikuti 120 peserta dari OPD Pemkab Palas,Kamenag ,Pramuka,Koramil,Camat se Kabupaten Palas, Ketua TP PKK Kabupaten dan Kecamatan dan 16 Kepala Puskeamas serta Stafnya .
 
Dalam kata sambutan Bupati Palas yang dibacakan Wakil Bupati drg .H. Ahmad Zarnawi Pasaribu mengatakan, secara global maupun nasional masyarakat dihadapkan pada beban ganda masalah kesehatan, seperti penyakit menular yang belakangan meningkat.
 
"Penyakit menular merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius, salah satunya adalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti Hepatitis B, Poliomielitis, Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Pneumonia, meningitis, campak dan rubella," ujar Wabup didampingi Kadis Kesehatan Hj Leli Ramayulis.SKM. 
 
Rencananya  aksi vaksin global(GVAP) campak dan rubella ditargetkan untuk dapat dieliminasi di lima regional WHO pada tahun 2020.  Tahun  2012- 2020 dunia membuat strategi manusia terbebas dari penyakit  campak,rubella atau sindroma cacat bawaaan akibat rubella.
 
"Satu diantara lima strategi ini adalah mencapai dan mempertahankan tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi dengan memberikan dua dosis vaksin  campak dan rubella melalui imunisasi rutin dan tambahan dengan cakupan yang tinggi dan merata,"tegas Wabup .
 
Untuk diketahui, tambah dia , Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella Congenitial Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020.Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, imbuhnya , campak rutin belum cukup mencapai target eliminasi.Sedangkan akselerasi pengendalian rubella atau sindroma cacat bawaan, perlu dilakukan kampanye imunisasi introduksi vaksin MR kedalam program imunisasi rutin.
 
 Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Palas dr.M.Ilham Syuhri Siregar mengatakan,
sasaran kegiatan pemberian  imunisasi MR pada usia 9 s/d 15 tahun harus dengan cakupan tinggi(minimal 95 persen)
 
Diharapkan,akan membentuk imunitas  kelompok (Herd Immunity) sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia lebih dewasa dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.
 
Kata Ilham, upaya promotif-preventif merupakan yang efektif dan efesien untuk mencegah terjadinya kesakitan, kematian, dan kecacatan diperlukan strategi dengan melibatkan pemerintahan maupun swasta, dan diluar sektor kesehatan.
 
"Sebagai upaya mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sebaik-baiknya,"sebutnya Ia menambahkan, pelaksanaan MR akan dilaksanakan Agustus -September 2018 se Indonesia .
 
"Sebelumnya fase pertama ,telah dilaksanakan dipulau jawa 2017 lalu, diluar pulau jawa dilaksanakan secara serentak se Indonesia tahun 2018,"pungkasnya.