MEDAN - Mereka masih menunggu alat canggih untuk menemukan bangkai KM Sinar Bangun. Pada pencarian hari ketiga, Rabu (20/6) kemarin, mereka sudah mencoba mencarinya dengan menggunakan robot ROV.

"Kesulitan kami saat ini adalah kedalaman Danau Toba. Informasi dari Lantamal I Belawan, kedalamannya ini sekitar 490 meter. Sehingga kami akan dibantu dari TNI AL mendatangkan alat yang lebih canggih dengan kedalaman 600 meter," katanya, Kamis (21/6).

Budiawan juga berharap dengan didatangkannya alat canggih nantinya, mampu mencari dimana bangkai KM Sinar Bangun tersebut tenggelam, dan para korban yang kemungkinan terjebak di dalam kapal itu.

"Kita upayakan juga pemakaian alat ini nantinya bisa lebih akurat dan menemukan lokasi tenggelamnya KM Sinar Bangun. Kita juga akan dapat bantuan dari Tim Den Jaka bersama alat tersebut akan datang ke Danau Toba," harapnya.

Budiawan juga menjelaskan, pencarian bangkai KM Sinar Bangun dan para korban dari kapal tersebut juga akan diperluas dari 6 kilometer hingga 10 kilometer di arah Timur Laut Selatan, dikarenakan banyak korban yang ditemukan di arah tersebut.

"Kita sekarang fokus untuk tim penyelam menentukan keberadaan di mana KM Sinar Bangun ini tenggelam. Titik koordinat sudah dapat, tapi sekarang kami menyatakan keberadaan ini dengan meminta informasi dari kapten Kapal Sumut 1 dan juga dari korban yang selamat mengenai titik akurat kapal tersebut tenggelam," jelasnya.

Hingga pencarian hari keempat ini, tim gabungan masih menemukan 21 korban dari KM Sinar Bangun. Dari 21 orang, 18 dinyatakan selamat dan 3 orang sudah meninggal dunia.***