MEDAN - Terungkap sudah motif pembunuhan atas Rika Karina, gadis 21 tahun yang mayatnya ditemukan di dalam kardus di Jalan Cinta Rakyat, Gang Melati, Rabu kemarin.

Tersangka Hendri (31) alias Ahen yang membunuh Rika ternyata mengaku sakit hati atas ucapan Rika saat mereka bertemu di kediamannyadi Jalan Platina Perumahan Ivory No 1 M Kelurahan Titi Papan, Kecamatan Medan Deli, Selasa (5/6/2018) malam itu.

Ahen ketika dihadirkan di Polrestabes Medan mengatakan saat mereka bertemu itu, ia meminta penjelasan Rika kenapa barang pesanannya tak kunjung sampai padahal uangnya sebesar Rp 4.200.000 sudah dibayarkannya sejak 31 Mei lalu.

Rika kemudian menjelaskan bahwa barang yang dipesannya belum sampai. Ia kemudian meminta uangnya dikembalikan. "Tapi dia bilang uang yang sudah dibayar tak bisa dikembalikan. Dia bilang aku bodoh karena gak ngerti penjelasannya," kata Ahen.

Diakui Ahen, ia sudah 6 kali memesan barang dengan korban. Dan selama ini lancar.

Disitulah emosinya memuncak. Ahen langsung membenturkan kepala Rika yang tengah duduk di anak tangga ke tembok. Ia kemudian mengambil pisau buah bergagang hijau dan menikam leher Rika sebanyak 6 kali.

Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto mengatakan, setelah menikam leher, tersangka belum berhenti. "Karena tersangka melihat korban belum mati ia kemudian menyayat lengan kanan korban, lalu lengan kiri hingga kemudian korban meninggal dunia," jelasnya.

Dadang mengatakan, sebetulnya korban saat itu datang ke rumah tersangka dengan maksud menjelaskan kenapa barang pesanan tersangka belum sampai. Namun, saat itu kemudian timbul cekcok yang berujung pada pembunuhan.

Dadang mengamini motif yang diakui tersangka membunuh korban. "Memang motifnya tersangka sakit hati," jelasnya. ***