MEDAN - Bank Indonesia (BI) melalui Kantor Perwakilan Wilayah Sumatera Utara mengimbau masyarakat untuk menukar uang kebutuhan lebaran di loket-loket resmi yang telah disediakan.

Kepala BI Sumut Arief Budi Santoso mengatakan, masyarakat harus waspada kemungkinan peredaran uang palsu setiap kali menjelang lebaran.

"Kebutuhan uang pasti meningkat. Dan tindak pemalsuan biasanya memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat akan ciri-ciri uang asli," ujar Arief di Medan, Rabu (30/5/2018).

Pihaknya sendiri tak bisa menjamin keaslian uang yang ditukar di pinggir-pinggir jalan.

Sebagai catatan, setiap kali menjelang Lebaran, para penyedia jasa penukaran uang banyak beroperasi di pinggir-pinggir jalan di Medan. Mereka biasanya menyediakan uang pecahan kecil untuk ditukar kepada masyarakat yang membutuhkan untuk keperluan bagi-bagi THR Lebaran.

Diutarakan Arief, BI sendiri telah menggandeng perbankan untuk menyediakan loket penukaran uang di puluhan titik di Medan. Kantor-kantor kas perbankan juga dimanfaatkan untuk melayani penukaran uang dari masyarakat.

"Untuk menghindari kerugian yang tak terduga, saya sarankan masyarakat lebih baik menukar uang di loket-loket yang ada. Perbankan dan BI siap melayani," tandasnya.

Pada kesempatan itu, dia juga mengungkapkan, BI dan perbankan di Medan secara resmi membuka loket penukaran uang di 54 titik, termasuk di Lapangan Benteng mulai 28 Mei hingga 7 Juni 2018 mendatang. "Khusus di Lapangan Benteng, pada hari pertama itu, jumlah uang kecil yang ditukar mencapai Rp928 juta," katanya.

Pada hari pertama ini, ada 10 perbankan yang berpatisipasi membuka loket, dan 1 loket milik BI. "Jadi totalnya ada 11 loket," rincinya.

BI sendiri resmi membuka loket penukaran uang pecahan kecil mulai 28 Mei hingga 7 Juni 2018 nanti. Masyarakat yang membutuhkan bisa mendatangi loket-loket resmi di Lapangan Benteng maupun di sejumlah kantor kas perbankan setiap hari, kecuali hari libur.

Setiap warga yang ingin menukar uang pecahan kecil dibatasi maksimal Rp5,6 juta yakni Rp20.000 sebanyak 1 pak, Rp10.000 sebanyak 2 pak, Rp5.000 sebanyak 2 pak dan Rp2.000 sebanyak 3 pak.

Pihaknya mengingatkan masyatakat untuk tak khawatir tentang ketersediaan uang hasil cetak sempurna.

"Kami memastikan kebutuhan uang bisa terpenuhi. Kami imbau masyatakat lebih baik menukar di loket resmi agar terhindar dari praktik peredaran uang palsu," pungkasnya.