JAKARTA – Di tahun politik, Zulkifli Hasan berharap, agar aparat penegak hukum dan pemerintah berlaku adil dan proffesional. Hal ini ia ungkapkan saat memberi tauziah acara buka puasa bersama dengan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI), Senin (28/5/2018) di Rumah Dinasnya.

"Kita meminta yang demikian," ujarnya.

Ketidakadilan dicontohkan, Kementerian Agama membuat blunder dengan mengeluarkan 200 ulama yang terekomendasi. "Ulama kita itu ribuan, lha yang lain nanti kan marah," ujarnya.

Zulkifli Hasan meminta kementerian itu mengurus saja pegawainya. Dirinya menegaskan kembali agar aparat hukum dan pemerintah adil. "Hukum buat semua," tegasnya.

"Jangan sampai satu diberi hukum sementara yang lainnya tidak, hukum harus adil,” tegasnya.

Politisi PAN itu juga mengatakan, demokrasi itu dipilih oleh bangsa Indonesia sebagai salah satu sarana dalam berpolitik. Dalam demokrasi, menurut Zulkifli Hasan, rutin dilaksanakan Pemilu. "Ada Pilkada, Pileg, dan Pilpres," ujarnya.

Pemilu lima tahunan kata Zulkifli Hasan sebagai proses yang biasa. "Semangat boleh, berantem tak boleh. Yang mau ganti presiden boleh, yang mau lanjut juga boleh," tambahnya.

Menurut Zulkifli Hasan meski beda politik dan pilihan, namun harus tetap menggaungkan persatuan bangsa.

Dalam situasi politik yang dinamis bahkan cenderung panas, Zulkifli Hasan mengajak kepada IARMI untuk ikut menjadi pelopor persatuan. Dirinya yakin alumni Menwa mampu menjaga bangsa dan negara sebab semasa Menwa sudah dilatih bela negara.

"Alumni Menwa kemampuan bela negaranya di atas rata-rata," paparnya.***