MEDAN - Sekitar 630 orang mantan narapidana teroris (napiter) di Indonesia. Namun dari jumlah tersebut, masih 335 orang yang mengikuti program deradikalisasi.

"Dari 630 mantan napiter yang keluar, hanya 335 yang sudah ikut program itu dan ada sekitar 295 mantan napiter yang belum teridentifikasi. Data itu diperoleh dari Dirjen Pemasyarakatan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Suhardi Alius di Medan.

Oleh karena itu, Suhardi meminta agar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar ikut mencari tahu keberadaan para mantan napiter yang belum mengikuti program deradikalisasi. Dirinya juga berharap masyarakat yang mengetahui keberadaan mantan napiter yang belum teridentifikasi ini segera memberitahukan kepada BNPT.

"Kami minta tolong, Mendagri ikut membantunya. Identifikasi yang sudah ada keluarganya. Ada yang sudah keluar tapi belum teridentifikasi. Tolong sampaikan ke kami biar kita kumpul lagi kalau ada tau info yang sudah keluar tapi belum terdata. Yang belum ketemu daftar sekian banyak itu, kami minta tolong dicari," imbaunya.

Sementara itu, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Irfan Idris, menyebutkan bahwa di Sumatera Utara ada 25 mantan napiter yang belum mengikuti program deradikalisasi.

"Kami masih mengidentifikasi 25 orang mantan napiter di Sumut yang belum ikut program deradikalisasi. Untuk napiter di Sumut saat ini ada lima orang yang tersebar di empat lembaga pemasyarakatan," pungkasnya. ***