PALAS - Kementerian Agama Kabupaten Padang Lawas dinilai mempersulit pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk madrasah. Pasalnya, masih banyak madrasah yang belum dilakukan pencairan meski semester pertama pembelajaran hampir rampung. Kondisi ini menjadi keluhan di kalangan pengelola madrasah. Bahkan, sampai terdengar adanya wacana beberapa madrasah berniat menyeruduk kantor Kemenag dengan aksi unjuk rasa damai.

"Kita benar-benar merasa dipersulit. Sebelumnya kita komunikasi dengan Pak Erwin Kelana (plt Kabid Penmad), hari Kamis bisa pencairan, tapi malah tidak ada kejelasan," kesal Pimpinan Ponpes Aljumhuriyah, H Ahmad Sanusi, Kamis (24/5/2018).

Padahal, kata Ahmad Sanusi, saat ini sebagian madrasah sudah memasuki masa libur semester. Artinya, operasional dan bahkan gaji guru, terpaksa diutangkan. Malahan, lanjutnya, sebagian sekolah sudah tidak mampu menggaji guru selama enam bulan terakhir ini.

"Kta sangat sayangkan sikap Kemenag yang tidak peduli sekolah madrasah. Padahal, berkas persyaratan yang mereka minta sudah kita penuhi," kesalnya.

Sebelumnya, Aljumhuriyah sendiri sudah kena sanksi tidak ikut penyaluran pertama dua minggu lalu karena terlambat satu hari penyampaian LPj. Padahal, katanya, saat itu tanggal batas akhir yang ditetapkan yakni 24 April, masih cukup panjang tenggat waktu bagi Kemenag untuk mengirimkan data sekolah ke KPPN.

"Sesuai waktu yang ditetapkan 24 April, kita memang enggak sanggup memburunya. Karena mereka menyampaikan informasinya sudah mepet, tanggal 23 April," ungkapnya.

Akibatnya, tambah Sanusi, mereka tidak bisa dilakukan pencairan sebelum puasa dan bahkan sepekan puasa juga tak kunjung bisa dicairkan.

Menurut dia, hal ini terkesan ada upaya pihak Kamenag mempersulit dengan berbagai alasan.

Padahal, sebelumnya Kakan Kemenag Amran Hasibuan menyampaikan, untuk pencairan BOS tidak lagi harus serentak. Artinya yang sudah lengkap, akan langsung diproses dan dipercepat pencairannya.

"Kalau ini alasannya Pak Erwin Kelana sebagai Kabid berangkat ke Medan. Sebelumnya, petugas BOS Azhar berada di Medan," terang H Ahmad Sanusi.

Ia berharap, kasus ini mendapat perhatian. Sebab, kondisi ini menjadi keluhan sebagian madrasah di Padang Lawas.

Plt Kasi Penmad Erwin Kelana mengaku, masih harus konfirmasi dulu ke petugas yang dipercaya mengurus berkas BOS yakni Azhar.

"Saya sedang tugas di luar kota. Saya konfirmasi dulu Azhar," kata Erwin seraya tidak membantah seharusnya BOS sudah dicairkan.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Palas, Amran Hasibuan saat dikonfirmasi mengatakan, yang harus dikedepankan dalam kasus ini hanya kesabaran.

"Sudah disampaikan, sabar... sabar......harus ada kesabaran. Petugasnya dipanggil ke Medan," kata Amran sembari mempersilakan kasus ini dipublikasikan.