MEDAN - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini bergerak sempit di antara level 5.797 hingga level 5.843. Rentang kenaikan dan penurunan IHSG yang sempit ini membuat transaksi saham menjadi lebih sedikit. IHSG hari ini ditutup melemah sebesar 32 basis poin atau turun sebesar 0,56% di level 5.783.

Menurut Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen saat ini tidak serta merta mendorong Rupiah menguat terhadap dolar AS.

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia ini memberikan impact di kemudian hari. Sehingga investor tidak perlu panik dengan pelemahan Rupiah saat ini. Investor hanya perlu mengatur money managementnya dengan sebaik mungkin untuk mensiasati pelemahan Rupiah.

“Saat ini, Bank Indonesia sedang mempertahankan stabilitas Rupiah dan menjaga likuiditas perbankan dan mengantisipasi adanya kenaikan lanjutan suku bunga Acuan dolar AS. Stabilitas makro prudensial dan stabilitas keuangan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi ke depannya. Untuk itu, sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah untuk menarik investor asing dan mempertahankan Investor yang sudah ada menjadi penting untuk dilakukan,” katanya, Jumat (18/5/2018).

Bertolak belakang dengan IHSG, indeks saham bursa Asia menguat dimana indeks hangseng menguat 0,3%, kospi menguat 0,38%, indeks shanghai menguat 1,2% dan Thailand Stock Exchange menguat 0,11%.

Disisi lain, penguatan dolar AS terus terjadi di sejumlah mata uang negara lainnya. Dolar masih perkasa di level tertingginya didukung yield obligasi AS yang terus menguat.

“Sejumlah negara juga terus mengantisipasi penguatan ini dengan menaikkan suku bunga acuannya dan melakukan negosiasi kepada donal trump,” tutupnya.