PALAS - Berziarah kubur menyambut Ramadhan sudah menjadi tradisi tahunan masyarakat muslim di Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Padang Lawas. Hal ini dimulai dari H-7 hingga H-1 Ramadhan. Pantauan di pemakaman umum Kelurahan Pasar Sibuhuan, Selasa (15/5/2018), masyarakat berduyun-duyun di tempat pemakaman untuk berziarah kubur.

Salah seorang penziarah di Tempat Pemakaman Umum (TPU), A. Hasubuan mengatakan, ziarah kubur ini mengingatkan dirinya akan akhirat dan membuatnya terus menambah kebaikan.

"Berziarah kubur sudah menjadi tradisi sebelum memasuki Ramadhan. Karena ziarah kubur dapat memberikan manfaat positif, menambah keimanan dan memberi berbagai pelajaran hidup dengan menanamkan sifat kesederhanaan, dapat mengikis rasa tamak dan loba terhadap dunia," sebutnya.

Penuturan senada juga disampaikan penziarah lainnya, M. Lubis. Menurut dia, tradisi ziarah kubur menjelang Ramadhan yakni membersihkan diri untuk terlepas dari kebencian dan permusuhan apapun terhadap sesama muslim.

"Saling mendoakan, saling memaafkan, saling mengunjungi dan menyambung silaturahmi. Tidak serta merta memutuskannya dengan kehidupan di dunia ini, sehingga dengan meninggalnya seseorang, berarti telah tamatlah riwayatnya dan tidak ada lagi sangkut pautnya dengan apapun yang masih berada di dunia ini," kata warga Lingkungan III Pasar Sibuhuan.

Di lokasi yang sama, warga Jalan Veteran Lingkungan II, S Nasution mengatakan, setiap berziarah, umat Islam selalu mengucapkan salam kepada ahli kubur.

“Assalamu ‘alaa ahliddiyaari minal mu’minina wal muslimina, antum lana farathun wa nahnu insya Allahu bikum laahiquuna, Salam sejahtera atas (kalian wahai) para penghuni tempat-tempat ini, baik kaum Mukmin maupun Muslim, kalian telah mendahului kami dan atas kehendak Allah. Tentu hal ini, (maknanya) untuk tetap menyambungkan silaturahmi kepada saudara-saudara kita yang lebih dahulu meninggal dunia," jelasnya sembari menambahkan bahwa ziarah kubur salah satu sunnah Rasul yang hukumnya sunnah.