JAKARTA - Angeline bocah kelas 6 SD kembali mengekspresikan kesedihannya karena rindu tidak bisa menemui ayahnya, Iwan Cendekia Liman yang tengah menjalani masa tahanan di Rutan Salemba sejak Mei 2017. Ditemani ibunya, Siau Ing dan Bryan adiknya, Angeline
mengaku sedih tidak boleh bertemu papanya, mengingat usianya masih bocah.

"Papi saya enggak salah, kenapa kok ditahan? Ini tidak sesuai dengan sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang saya pelajari di sekolah. Saya yakin, Papi saya enggak bersalah, ” kata Angeline di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (12/5/2018).

Keyakinan ini membuat Angeline, kini enggan menanggapi reaksi teman-temannya seputar kasus yang menimpa ayahnya.

"Sekarang, kalau masih ada teman yang bicara tentang papa. Saya biarin aja," katanya.

Jauh-jauh hari sebelum ia mengunggah kesedihannya lewat video yang viral, Angeline maupun adiknya Bryan sempat menjadi sasaran empuk hujatan teman-temannya di sekolah.

"Di sekolah banyak teman yang nanyain tentang papa. Saya jawab di Singapura, tapi ada teman yang cerita bahwa Papa saya di penjara. Saya sedih, apalagi Mama saya. Saban hari dia menangis. Kalau ditanya kenapa menangis, dia bilang sakit kepala, kalau enggak sakit perut," tutur Angeline.

Siau Ing, istri iwan cendikia, membenarkan sempat berbohong kepada kedua anaknya seputar kejadian yang menimpa suaminya.

"Semula saya rahasiakan dari mereka dengan mengatakan bahwa papanya sedang kerja di Singapura. Namun berbohong kepada anak-anak tidak ada gunanya. Apalagi kasus tersebut selalu ramai diperbincangkan di banyak media Surabaya. Bahkan kedua anak saya mengetahui kalau papanya sudah di penjara, justru dari teman-temannya lewat hujatan di sekolahnya, papamu di penjara ya," ujar Siau Ing.

Menurut Siau Ing, teman-teman anaknya mendapat kabar tersebut dari orang tua masing-masing. Bahkan ada orang tua yang melarang anaknya berteman dengan Angeline karena papanya di penjara.

"Aneka hujatan mendera anak saya selama beberapa bulan. Sejurus dengan waktu, surut karena mereka sudah capek sendiri karena anak saya tidak lagi menanggapi," ujar Siau Ing yang menambahkan bahwa Iwan Liman sehari-hari bekerja sebagai konsultan keuangan, selain usaha jual beli properti.

Sementara tentang kasus yang menimpa Iwan, secara singkat Siau Ing mengatakan bahwa sosok pelapor yang bernama Rezky Herbiyono merupakan sahabat Iwan Liman sejak lama.

"Dia sering bertandang ke rumah, bahkan kedua anak saya menyebutnya uncle," ujar wanita yang sudah membentuk rumah tangga bersama Iwan sejak tahun 2002 ini.

Menyangkut persoalan hukum yang membelit suaminya, Siau Ing menceritakan secara singkat.

"Intinya, si pelapor punya utang ke Iwan. Jadi Iwan suami saya dikurung supaya Iwan enggak bisa menagih utang tadi," jelas Siau Ing.

"Kepada majelis hakim dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, pelapor sudah mengaku punya utang kepada Iwan yang nilainya di atas Rp 10 miliar," tambah Siau Ing.

Dari pengakuan Rezky di persidangan, meyakinkan Siau Ing bahwa sebetulnya Iwan tidak bersalah dan didukung oleh bukti-bukti yang sah.

"Tetapi kok malah Iwan yang dikurung. Ini ada apa?" jerit Siau Ing mempertanyakan.

Siau Ing bertekad akan terus berusaha mencari keadilan yang hakiki. "Kalau memang enggak salah, jangan seperti ini. Iwan adalah suami dan ayah yang baik, sekaligus tulang punggung keluarga yang sudah satu tahun tidak bekerja," tutur Siau Ing sambil mengusap kelopak matanya.

Diketahui, sebuah video berdurasi 60 detik yang diunggah di laman netizenvoiceofindonesia, menampilkan sosok bocah perempuan yang terpaksa menahan kerinduan pada ayahnya, Iwan Cendekia Liman yang tengah menjalani masa tahanan di Rutan Salemba sejak Mei 2017.

"Nama saya Angeline dan usia saya 12 tahun. Saya putri dari Iwan Liman. Saya sudah tidak bertemu papa saya selama setahun. Saya sangat kangen papa dan kita perlu keadilan. Saya tahu papa saya tidak bersalah," demikian kutipan pada laman tersebut.***