TEGAL - Pemerintah Kabupaten tegal yang dipimpin seniman atau Dalang Enthus Susmono dikenal sangat elegan saat menutup tempat-tempat penyaluran hasrat laki-laki hidung belang.

Bupati Enthus pun kini telah tiada, meninggal dunia di RSUD Slawi, Senin (13/5/2018) karena menderita penyakit gula darah.

Semasa hidup dan menjabat Bupati, Ki Enthus pernah sukses menutup 4 lokalisasi terbesar di pantura. Hebatnya, penutupan ini tidak menimbulkan gejolak pro kontra lokalisasi tersebut.

Saat itu, pemerintah kabupaten Tegal menggandeng Kementerian Sosial dalam penutupan permanen 4 lokalisasi tersebut, (19/5/2017).

Lokalisasi atau tempat prostitusi yang ditutup pak Enthus adalah Turunan di Desa Maribaya, Gang Sempit di Desa Kramat, Wandan di Desa Munjungagung Kecamatan Kramat, dan Peleman di Desa Sidaharjo, Kecamatan Suradadi.

Proses penutupan tempat prostitusi ini dibantu puluhan Satpol PP, Polisi, TNI AD, dan TNI AL. Dengan pendekatan yang humanis, sehingga tidak ada pihak yang melawan.

Sebelum dilakukan penutupan, pemkab Tegal sudah memberikan pelatihan terhadap penghuni lokalisasi. Hal menarik lainnya yaitu, Pemerintah Kabupaten Tegal dan Kemensos memberikan bantuan kepada mantan penghuni berupa alat wirausaha dan uang sebesar Rp 5,5 juta.

Mantan penghuni lokalisasi dibuatkan rekening bank yang bertujuan agar mereka dapat menabung dan memulai usaha dengan cara halal.

Tanpa Masalah, Bupati Enthus Tutup Lokalisasi Terbesar

"Pengalaman saya sendiri, jujur saja 60 lokalisasi sudah saya datangi saat akan ditutup. Namun, di Kabupaten Tegal yang paling teduh dan adem ayem. Tidak ada kegaduhan atau gejolak sama sekali. Ini benar-benar luar biasa," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS KPO) Kementerian Sosial, Sonny W Manalu.

Menurutnya, daerah lain perlu melakukan study banding ke Tegal. Karena hanya kab tegal saja yang bisa melakukan penutupan tempat pelacuran secara damai dan tanpa masalah.

"Nanti akan saya jadikan percontohan dan tempat studi banding penanganan prapenutupan lokalisasi," katanya.

Ia menambahkan, Kementerian Sosial berkomitmen bersama pemerintah kabupaten setempat untuk menutup semua lokalisasi yang ada.

"Sampai saat ini sudah 115 tempat lokalisasi sudah kami tutup permanen, sehingga terwujud Indonesia bebas prostitusi pada 2019," terang Sonny.

Selain itu, Almarhum Enthus juga dikenal sebagai seniman handal. Ia memang seorang dalang yang sangat terkenal sampai ke luar negeri. Gayanya yang kocak dan mudah menyampaikan materi, membuat anak-anak muda juga senang menonton wayang.

Ki Enthus juga dikenal sebagai penceramah, dai sekaligus pengurus Banser di Jawa Tengah. Ia sangat dekat dengan para Kyai, habaib dan santri.***