JAKARTA - Sukses Aldy Satya kampiun di Yamaha Sunday Race (YSR) 2018 kelas Sport 150 Pro Minggu (6/5/2018) ternyata ikut diwarnai insiden kecil yang melibatkan Galang Hendra Pratama dengan Dani Sarwono selaku pimpinan balap Sirkuit Sentul.

Galang sebagai Manager Tim GHP Racing Team mengajukan protes dengan mendatangi Dani di Ruang Race Control, Tower lantai 4. Disebutkan Dani, Galang meluapkan amarah dan berusaha melakukan tindakan kekerasan.

Adapun kekesalan Galang terjadi karena usai finis paling depan, Aldy justru mengendarai motornya berlawanan arah di daerah pit. Pelanggaran itu disampaikan kepada Race Director yang saat itu dipegang oleh Eddy Horison.

Atas kejadian tersebut, Galang Hendra berserta tim melakukan mediasi dengan manajemen Sirkuit Sentul, Selasa (8/5/2018).

Dia menyadari sebagai pembalap harus menunjukkan sportivitas. Makanya, dia memberikan pernyataan maaf secata resmi terkait peristiwa yang mencoreng nama baik itu.

Galang ditemani oleh kedua orang tuanya serta jajaran Yamaha Indonesia termasuk M Abidin, GM Aftersales dan Motorsport Yamaha menemui pihak Sirkuit Sentul dalam hal ini Dani Sarwono Pimpinan Lomba, Lola Moenek GM Sirkuit Sentul, dan Ananda Mikola.

"Ada pelanggaran yang dilakukan rider nomor #570 yaitu Aldy Satya dengan melawan arus di pit. Hal itu saya laporkan kepada juri. Mas Galang minta klarifikasi, tapi saya bilang salah alamat, karena protes seharusnya ke Race Director. Ada rasa tidak terima dari Mas Galang, ia tidak dapat mengontrol emosi, dan dengan posisi badan mengajak berkelahi," kata Dani.

Menurut Dani, peristiwa itu juga disaksikan oleh kedua orang tua Galang, Aldy, serta dua pendukungnya. Namun tidak lama setelah itu Galang kemudian juga didampingi oleh kedua orang tuanya meminta maaf atas kekeliruan yang terjadi.

"Setelah itu Mas Galang kemudian minta maaf, dan sebelum pertemuan ini saya sudah memaafkan Galang," imbuh Dani.

Sementara itu Galang Hendra yang sudah mengakui kesalahannya meminta maaf sedalam-dalamnya. Pembalap asal Jogya yang tahun ini turun full series di World Supersport (WSSP) 300 itu khilaf karena terlalu senang sang adik juara di kelas pro.

"Saya terlalu senang karena sebagai kaka adik saya bisa menang di kelas pro. Itu merupakan kemenangan pertamanya di kelas itu. Tapi saya melakukan hal yang salah, saya minta maaf atas hal yang tidak sepatutnya itu," kata Galang.***