MEDAN - Masyarakat Aceh yang sudah menjadi warga Provinsi Sumatera Utara, menyatakan dukungannya kepada pasangan Cagub-Cawagub Sumut Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah. Hal ini dibuktikan dengan dibukanya Posko Eramas Geutanyoe, Jalan Setia Budi, Medan, Senin (7/5/2018). Menurut Ketua Geutanyoe, H Ruslan M Daud, posko tersebut merupakan wadah atau rumah bagi orang Aceh yang tinggal di Sumut. Geutanyoe sendiri, berasal dari bahasa Aceh yang memiliki arti "Kita". Untuk itu, mereka secara bersama-sama bergerak mendukung Eramas.

"Kita terdiri dari berbagai daerah yang terdapat banyak orang Aceh, walaupun berkumpul dari berbagai relawan, tapi bertujuan satu untuk mendukung dan memenangkan pasangan Eramas," ujar Ruslan.

Hadir pada kegiatan itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Chaerawan Musyirawan.

Mewakili masyarakat Aceh di Sumut, Ruslan Daud mengatakan dukungan mereka berawal dari rasa kedekatan. Selain itu, ia menilai pasangan Edy-Ijeck merupakan kombinasi yang pas, dengan sosok Edy Rahmayadi yang tegas, dan kesejukan yang didapat dari diri Musa Rajekshah, atau yang akrab disapa Ijeck.

"Kalau ada orang yang sudah kita kenal, itulah yang kita blow up, daripada yang belum jelas. Kalau ada orang Aceh yang tidak mendukung Eramas, perlu dipertanyakan dia Aceh mana," ujar Ruslan.

Sejumlah pemuka agama dan tokoh masyarakat dari Aceh turut hadir dalam acara tersebut. Di antaranya Ketua Aceh Sepakat Suryadin, tokoh akademisi Aceh Prof. dr. Hasballah M Thayib, H Tgk H Muda Yahya, Abu Haji Usman Ali alias Abu Kuta Krueng.

Sementara Cagub Sumut Edy Rahmayadi, mengungkapkan dirinya maju ke Pilgub juga dibarengi dengan doa dan dukungan dari masyarakat Sumut.

Usai meresmikan posko relawan Geutanyoe, ia melihat posko tersebut cukup representatif, dan bisa digunakan untuk membantu menjadikan Sumut bermartabat.

"Insya Allah, Allah meridhoi kita semua, kami juga membutuhkan dukungan dan doa dari bapak ibu semua," katanya.

Ia mengimbau kepada seluruh relawan, untuk turut serta mengajak kerabat dan saudaranya untuk datang ke TPS, untuk memilih pada 27 Juni mendatang.

"Kita ajak saudara-saudara kita datang ke TPS, karena kalau tidak datang, hukumnya dosa, itu karena guru ngaji saya," katanya.*