MEDAN - Salah satu keracunan makanan yang paling sering terjadi ditengah-tengah masyarakat yakni penyakit bawaan makanan yang tertular dari feses (kotoran manusia) yang telah terinfeksi penyakit. Salah satunya penyakit typus, diare dan hepatitis A.

Hal ini dikatakan oleh Vergie Ryoto Spesialis Gizi. Untuk itu masyarakat dihimbau untuk mencuci tangan dengan benar sehingga terhindar dari keracunan makanan yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat tadi.

“Typus merupakan salah satu penyakit yang penularannya dari feses orang yang terinfeksi typus. Nah, penularan ini biasanya lewat makanan misalnya orang yang terinfeksi typus tadi tidak bersih mencuci tangan dan ia memegang makanan atau juga menggunakan pakaian kita maka kita akan ikut tertular. Untuk itu biasakan setiap buang air besar melakukan cuci tangan yang benar bersih dan harus memperhatikan setiap tahapannya,” katanya pada masyarakat yang hadir dalam kegiatan Cooking Class Makanan Sehat bersama Pertamina, baru-baru ini.

Begitu juga dengan penyakit diare, sambung Vergie yang biasanya paling mudah tertular dari air yang kurang bersih atau air yang tercemar. Diare salah satu keracunan makanan yang paling sering,” tukasnya.

Lalu, hepatitis A yang juga tertular dari fese manusia di mana tercemar karena tidak beralih mencuci tangan dan tercemar melalui makanan.

Menurutnya orang yang rentan keracunan makanan ini adalah pada anak-anak sebab masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum terkembang atau belum kuat. Lalu pada orang yang lanjut usia atau di atas usia 60 tahun sebab sistem kekebalan tubuhnya melemah. Terakhir pada orang sakit.

Sementara , Dr. Diyon Indarto selaku Section Head Medical MOR I Sumbagut menambahkan penyakit yang sering menyerang masyarakat saat ini karena pola makan. Di mana pola makan ini mulain dari kebersihannya dan bahan apa saja yang dimakan sangat berpengaruh sekali untuk kesehatan.

“Sebagian besar penyakit bangsa kita ini disebabkan keliru dalam pola makan yang dimulai dari bahan makanannya. Contoh saja serangan jantung yang tinggi, penyakit struk, diabetes, gagal ginjal ataupun hipertensi semua itu karena salah satunya faktor risikonya pola makan yang salah. Juga cara pengelolaan makanan yang salah,” terangnya.

Salahnya di mana, lanjutnya kesalahan itu pada pilihan makanannya yang terlalu manis, akhirnya kelebihan kalori sehingga kalori ini diubah jadi lemak akhirnya muncul segala penyakit seperti diabetes.

“Lalu kelebihan garam juga bisa menimbulkan penyakit hipertensi. Lau ada santan yang berlebih kemudian konsumsindaging yang berlebih sehingga menimbulkan kolesterol dan bisa menyebabkan penyakit jantung dan sampai gagal jantung. Jadi pola makan ini sangat berpengaruh untuk kesehatan,” pungkasnya. ***