MEDAN - Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) Kota Medan menyatakan kebulatan tekad untuk mendukung dan memenangkan calon Gubernur dan wakil Gubernur Sumut nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 27 Juni 2018 mendatang.  Penegasan dukungan ini disampaikan Ketua IKEIS Kota Medan Prof H Hasyim Purba melalui surat dukungan yang dibacakan dan diterima langsung Edy Rahmayadi pada pengajian akbar dalam rangka Isra' Mi'raj dan penyambutan bulan suci Ramadhan 1439 H IKEIS-Medan di Aula Serba Guna PUSKO Kartika ABukit Barisan Jalan Kapten Muslim No.189 A Simpang Griya, Minggu (7/4/2018).

"Warga Simalungun yang tergabung dalan IKEIS Insya allah siap mendukung Pak Edy bersama Pak Musa Rajekshah mewujudkan Sumut Bermartabat," ujarnya. 

Hasyim Purba juga mengingatkan agar keluarga Islam Simalungun tidak Golput dan menggunakan hak pilihnya sekaligus turut mengawal jalannya pesta demokrasi Pilgubsu serta memenangkan Eramas. 

Tidak hanya menyatakan dukungan, IKEIS Kota Medan juga berkesempatan menyematkan ulos dan pakai adat Simalungun kepada Edy dan Nawal Lubis sebagai wujud kalau mereka telah menjadi bagian dari keluarga besar IKEIS. 

"Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Edy dan ibu Nawal yang bersedia hadir ditengah kesibukan yang begitu padat. Penyerahan pakaian adat Simalungun ini membuktikan kalau bapak dan ibu sebagai keluarga besar Islam Simalungun," ujarnya. 

Hadir dalam kegiatan tersebut tokoh-tokoh Islam Simalungun, sekelompok pengajian Islam Simalungun.

Sementara itu, Edy Rahmayadi dalam sambutannya mengaku senang atas dukungan yang diberikan Ikatan Keluarga Islam Simalungun kepada Eramas. Namun yang lebih membahagiakan lagi lanjut Edy bahwa dirinya bisa bersilaturahmi dan bertatap muka dengan keluarga besar IKEIS. Edy pun berharap perkumpulan adat istidat maupun marga-marga di Sumut termasuk masyarakat Islam Simalungun dapat terus dipertahankan sebagai wujud jati diri bangsa, Sumatera yang kaya akan adat isiadat, budaya dan agama. 

"Saat ini kita lihat telah banyak terjadinya pergeseran adat istiadat di daerah kita. Kalau dulu orang paling takut dengan hukum adat dari hukuman penjara oleh aparat penegak hukum kita. Untuk itu Adat istiadat ini harus kita kembalikan sebagai jati diri bangsa. Sumut harus kembali Bermartabat," ujarnya. *