MEDAN - Kekayaan alam yang dimiliki Sumatera Utara harus diikuti dengan kekayaan sumber daya manusia (SDM). Untuk itu ke depan geliat ekonomi kerakyatan mulai tingkat mikro, kecil dan menengah harus mendapat perhatian serius pemerintah.

"Situasi kita hari ini seperti keamanan dan maraknya narkoba disebabkan ekonomi masyarakat. Karena itu saya mengajak agar masyarakat Sumut harus kaya, baik secara ekonomi dan keilmuan," kata Calon Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah usai bersilaturahmi dengan jamaah dan komunitas abang becak di Masjid Taqwa Polonia, Medan, Minggu (29/4).

Menurutnya, pangkal persoalan himpitan ekonomi disebabkan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Oleh bandar narkoba, kata pria yang populer disapa Ijeck, coba menawarkan bisnis haram tersebut kepada masyarakat. Alhasil ketika masyarakat ketagihan menjalankan bisnis haram itu, semua sendi-sendi sosial dan agama menjadi berantakan.

"Nah, ketika sudah ketagihan yang mulanya ditawari gratis, akhirnya diwajibkan beli, rutin mengonsumsi dan kecanduan. Di sini sebenarnya akar masalah yang harus kita selesaikan bersama," katanya.

Atas kondisi ini, pria berlatarbelakang pengusaha itu berpandangan dibutuhkan peran pemerintah untuk menghadirkan banyak lapangan pekerjaan kepada masyarakat. Terlebih mengingat besarnya potensi SDA Provinsi Sumut. "Dengan demikian waktu akan terisi positif dan perekonomian masyarakat kita semakin membaik. Serta hal-hal yang tidak baik itu akhirnya bisa ditinggalkan," kata Ijeck.

Lebih lanjut dikatakan, sebenarnya potensi SDM dan kreatifitas masyarakat Sumut sangat luar biasa. Namun pemerintah terkesan belum sungguh-sungguh memberi atensi terkhusus bagi masyarakat yang ingin menggeluti dunia usaha. Hal tersebut merujuk pada hasil kerajinan komunitas abang becak Masjid Taqwa Polonia, yang mampu menciptakan banyak karya tangan bernilai ekonomis.

"Saya pikir kemauan dan kemampuan masyarakat itu ada. Pengrajin yang ada juga mau menyalurkan ilmunya dengan membentuk kelompok-kelompok usaha. Dengan kemampuan sendiri ini saja tanpa bantuan pemerintah mereka bisa eksis. Konon lagi pemerintah hadir memberikan bantuan," katanya.

Ijeck mengungkapkan, jauh sebelum pencalonan bersama Cagubsu Edy Rahmayadi, dirinya kerap memberi atensi kepada kelompok-kelompok masyarakat yang ingin memiliki usaha. Bersama pasangannya, Edy Rahmayadi, ia berjanji akan lebih memerhatikan kelangsungan dunia usaha di Sumut dan khususnya Kota Medan, agar terus eksis dan dapat sejahtera dari sisi ekonomi.

"Saya berharap kelompok ini bisa menelurkan semangat yang sama sampai ke daerah-daerah lain. Di sisi lain pemerintah bisa menyiapkan program-program yang bisa disandingkan untuk kelompok usaha seperti ini. Dengan demikian ekonomi masyarakat kita menjadi lebih baik dan sejahtera," katanya.

Dirinya juga membuka kerja sama bagi kelompok pengrajin Masjid Taqwa Polonia dengan Koperasi Eramas. Terutama untuk kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Medan dan Sumut.

"Salah satu yang lagi berjalan yakni pengelolaan sampah kering dan dedaunan. Ini dipasarkan lokal dulu. Nanti bisa disandingkan bersama. Kita bentuk koperasi Eramas. Hal-hal lain bisa kita kerjasamakan," ujar ayah empat anak itu. Jadi memang harus ada penguatan ekonomi yang kita banggakan ke depan. Kita juga harus bangkit secara ekonomi. Begitu juga dengan pendidikan," pungkasnya.

Diketahui, keahlian usaha para abang becak ini diprakarsai Smansa Medan Muslim Community (SMMC). Kegiatan ini sudah berjalan hampir dua tahun. Selain dari Kota Medan, para abang becak yang tergabung di kelompok usaha ini berasal dari Tanjungmorawa, Binjai dan Lubukpakam.

Mereka pun berharap agar program ini semakin berkembang dan bisa jadi model percontohan di Sumut.

Adapun bentuk kerajinan yang dihasilkan, seperti keranjang, aksesoris tempat gelas, lobe dan sulaman lainnya yang bernilai ekonomis. Kesempatan itu, Ijeck bahkan mencoba dan memakai hasil kerajinan dari para abang becak.