SINGKAWANG - Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang secara resmi membuka kegiatan Press Gathering Pimpinan DPD RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlement MPR/DPR/DPD RI yang dilaksanakan di Kota Singkawang 27-29 April 2018.

Dalam sambutannya, Oso sapaan akrab Oesman Sapta Odang menjelaskan, tujuan Gathering tersebut yang paling utama adalah menjalin kerukunan serta silaturahmi baik pimpinan DPD, Kesekjenan, Pemda Kalbar dan Pemkot Singkawang dengan para wartawan yang setiap hari melakukan kegiatan peliputan di gedung wakil rakyat Senayan.

"Ada beberapa manfaat silaturahmi, salah satunya membuat malaikat tersenyum. Kalau malaikat saja sudah tersenyum, otomatis kita juga bahagia. Silaturahmi juga menambah suadara, yang sebelumnya tidak kenal jadi saling mengenal satu sama lainnya," ujarnya.

Politisi Hanura ini juga menegaskan, tugas-tugas wartawan sejatinya adalah ibadah dan pekerjaan mulia. Dimana setiap hari, jam bahkan menit, masyarakat terbantu dengan informasi-informasi yang dibuat dan ditulis para wartawan.

"Makanya perlu hati-hati, wartawan ini selain mulia juga bahaya," candanya.

"Dunia ini bisa jadi putih ya karena tulisan wartawan. Mau jadi hitam juga karena wartawan. Artinya apa? Wartawan ini bisa mengubah segalanya, jadi jangan anggap remeh wartawan, ingat itu pak sekjen," ucap Oso yang mendapat aplaus dari hadirin.

Wartawan lanjut Oso, dengan tulisanya juga bisa mengantarkan orang ke jalan yang benar, juga bisa mengantarkan orang masuk ke lembah dosa. "Kalau wartawan menulis baik-baik profesional sesuai dengan UU pers. Tentu akan menghasilkan tulisan yang bermanfaat. Dan sebaliknya, kalau menulis fitnah dan hoax maka hasilnya akan gaduh," tandasnya.

"Saya berpesan, ini kan ID card wartawan parlemen sebentar lagi keluar. Jadi secara otomatis keberadaan kalian diakui di lembaga MPR/DPR/DPD, jadi tolong kalau menulis yang baik-baik saja. Jangan sampai hal-hal yang negatif diangkat ke permukaan. Bukan kita melarang kritik, silahkan kritik tapi sesuai jalur, sesuai data, jangan sampai fitnah," ujar Oso.

Sementara itu, Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen Romdoni Setiawan menjamin, ke depan, tidak ada lagi wartawan di DPR/MPR/DPD RI yang tidak jelas. "Artinya, kita secara bersungguh, ingin para jurnalis atau wartawan yang meliput kegiatan parlemen itu benar-benar wartawan. Tidak adalagi yang memanfatkan profesi jurnalis untuk melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan seperti memeras dan mengancam anggota parlemen," tandasnya.

"Dengan dibaginya ID Card, pihak Kesekjenan juga sudah tahu, mana wartawan yang sudah masuk keanggotaan dan mana yang tidak," ujarnya. ***