SEMARANG - Wakil Ketua DPD RI Darmayanti Lubis mengatakan menghadapi bonus demografi 2045 Indonesia perlu membangun generasi emas melalui pendidikan karakter dan mendidik dengan cinta.

Salah satunya pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan tenaga pendidiknya.

"Dari PAUD lah kita akan memulai. Dan para tenaga pendidik PAUD kita menaruh harapan besar untuk generasi akan datang. Tentunya tak terlepas dari peran keluarga," ucap ucap Darmayanti Lubis saat seminar Pendidikan Karakter Pendidik PAUD se-Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/4).

Menurutnya anak adalah investasi masa depan suatu negara dan merupakan aset bangsa. Artinya sebagai awal mata rantai manusia yang menentukan kondisi bangsa di masa depan. "Kualitas negara ditentukan oleh anak bangsa sebagai generasi penerus," beber Darmayanti.

Senator asal Sumatera Utara ini menyayangkan tenaga pendidik PAUD sejauh ini belum ada payung hukumnya. Sehingga nasib para tenaga pendidik PAUD kurang mendapatkan perhatian serius.

"Kita tahu pendapatan tenaga pendidik PAUD seperti apa. Namun ia harus dituntut profesional dan tanggung jawab yang besar dalam pendidikan karakter anak kita," tandasnya.

Dirinya juga berjanji DPD RI akan terus memperjuangkan nasib tenaga pendidik PAUD baik dari kesejahteraannya maupun perlindungannya.

Pada dasarnya, tenaga pendidik PAUD kurang lebih sama dengan nasib para guru honorer. "Namun merekalah tulang punggung dari generasi emas 2045 kita. Apapun nasib mereka," kata Darmayanti.

Belum lagi, sambungnya, Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2045. Namun untuk mensukseskan bonus demografi bukanlah perkara mudah karena tantangan bangsa yang kini sedang dihadapi adalah narkoba dan seks bebas. "Untuk menghadapi bonus demografi bukan perkara mudah. Sejauh ini kita telah dipusingkan oleh narkoba dan seks bebas," paparnya.

Khusus untuk Jawa Tengah, Darmayanti menambahkan sebentar lagi akan mengadakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Tentunya ia berharap gubernur yang akan datang perlu memperhatikan nasib tenaga pendidik PAUD.

"Gubernur yang baru nanti mau siapa saja harus memperhatikan nasib tenaga pendidik PAUD," harapnya.***