MEDAN - Pedagang Pasar Kwala Bekala, Medan Johor menggeruduk Kantor Walikota Medan, Senin (23/4/2018) siang.

Pedagang yang berjumlah sekitar 50 orang tersebut, melakukan aksi unjuk rasa memprotes rencana pergantian pengelola jaga malam, parkir dan kebersihan.

Menurut salah seorang pedagang, L Boru Ginting, mereka khawatir rencana tersebut akan menyebabkan keributan di pasar itu.

"Kami mendengar kabar bahwa PD Pasar akan mengganti pengelola jaga malam, parkir dan kebersihan. Kami takut terjadi keributan jika dikelola oleh pihak lain. Sebab, selama ini kami telah merasa nyaman," ujarnya.

Sebagai catatan, jaga malam, parkir dan kebersihan di pasar itu dikelola oleh masyarakat, melalui kontestasi yang diadakan PD Pasar setiap tahun. Pengelola dipilih dari masyarakat yang dinilai layak memanajemen tiga masalah itu.

Beberapa tahun silam, pasar itu sempat kacau karena terjadi perebutan hak pengelolaan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang berkepentingan untuk mengelola pasar itu.

"Untuk itu, kami meminta PD Pasar dan jajarannya mengutamakan kepentingan umum dan pedagang daripada pihak-pihak yang sengaja mencari keuntungan di pasar itu," sambung pedagang lainnya, Larvius Pasaribu.

Menurut dia, dalam beberapa tahun terakhir pedagang telah merasa nyaman dengan pengelola yang lama. Namun, rencana PD Pasar yang akan mengganti pengelola dikhawatirkan akan menimbulkan keributan seperti yang terjadi sebelumnya.

Perwakilan massa aksi kemudian diterima oleh Kabag Perekonomian Pemko Medan, Nasib. Setelah berdiskusi dengan pedagang, Nasib meminta mereka untuk tetap berjualan dan melaporkan jika terjadi masalah di pasar itu.

"Masalah ini akan kami teruskan ke PD Pasar. Saya belum bisa mengambil keputusan apapun, nanti akan didiskusikan dengan PD Pasar serta Badan Pengawas," kata Nasib.

Diutarakannya, penunjukkan pengelola jaga malam, parkir dan kebersihan di pasar itu memang dilakukan tiap tahun melalui proses penilaian oleh PD Pasar. "Ini berarti setiap masyarakat berhak melakukan pengelolaan di pasar itu," jelasnya.

Begitupun, kata dia, dalam waktu dekat pihaknya akan membahas masalah ini untuk mencari tahu duduk masalah.

"Ini kan kita baru dengan dari sebelah pihak. Pihak yang lain, belum. Nanti setelah dibahas, baru akan diputuskan bagaimana cara penyelesaian masalah ini," tandasnya.

Setelah mendapat tanggapan, pedagang membubarkan diri dari kantor walikota. Namun, pedagang melanjutkan aksinya ke gedung DPRD Medan.

Dalam tuntutannya, pedagang juga meminta DPRD Medan segera memanggil PD Pasar untuk mengklarifikasi masalah itu dan mempertimbangkan masukan dari pedagang.

Pedagang juga meminta pihak kepolisian untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pedagang terkait adanya intimidasi dari pihak yang mengaku-ngaku kerabat dekat Dirut PD Pasar.***