TAPANULI SELATAN - "Buang sana Cerita murahmu... Buang sana kabar palsumu... Bawa sana berita Hoaxmu... ujaran kebencianmu..." Itulah sebait kata-kata dari lagu berjudul 'Kami Indonesia, Kami Anti Hoax' yang dinyanyikan Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel) AKBP Mohammad Iqbal beberapa waktu lalu pada acara Tabilgh Akbar silaturrahmi Raja-Raja/Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Keluarga Polres Tapsel dengan Nahdatul Ulama (NU) Tapsel, pada Minggu (8/4/2018) yang lalu.

Ternyata, lagu ciptaan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpaw mendapat apresiasi dari Raja-raja/Tokoh Adat dan juga yang hadir pada acara itu.

Seperti yang dikatan Raja Luat yang juga tokoh adat dari Bagas Godang Sipirok Edward Siregar yang merupakan keturunan dari Mangaraja Patuan Natigor. Menurut dia, lagu berjudul Kami Indonesia Kami Anti Hoax maknanya sangat berarti bagi yang mendengarkan, apalagi dalam masa-masa Pilkada serentak tahun 2018 ini.

"Tak menutup kemungkinan akan muncul berita-berita mengandung SARA, ujaran kebencian maupun hoax. Tentu hal itu dapat mengganggu keamanan dan kekondusifan kita apabila berita-berita yang tak jelas sumber dan kebenarannya ditanggapi oleh masyarakat yang kurang memahami apa itu SARA, ujaran kebencian dan hoax," jelas Edward kepada GoSumut saat ditemui di rumahnya, Sabtu (14/4/2018).

Lagu ciptaan Kapolda Sumatera Utara yang sekarang sudah viral di beberapa media seperti youtube, facebook, instagram ini menjadi salah satu cara yang gampang diingat masyarakat khususnya remaja guna menangkal berita-berita SARA, hoax dan ujaran kebencian.

"Lagu yang berirama slow rock dengan lirik yang mudah dipahami ini tentu gampang dihafal dan dipahami oleh masyarakat terutama kalangan remaja yang sebagian besar pengguna media sosial. Secara tidak langsung sedikit banyaknya mereka akan menghafal lagu itu dan terbawa-bawa dalam pergaulan sehari-harinya," jelas Edward menambahkan.