MEDAN - Posisi Legimin Raharjo sebagai pemain utama PSMS Medan perlahan mulai tergeser. Hal ini terlihat dalam tiga laga awal Liga 1 2018.

Posisinya sebagai jenderal lapangan tengah digantikan oleh pemain asing asal Uzbekistan, Dilshod Sharofetdinov. Alhasil, Legimin selalu menghuni bangku cadangan.

Dalam laga pertama saat PSMS dikalahkan Bali United dan laga ketiga kontra Persija Jakarta, gelandang berusia 36 tahun itu hanya menjadi pemain pengganti. Bahkan pada laga kontra Bhayangkara FC, dia sama sekali tidak diturunkan oleh Djajang Nurjaman.

Kendati menjadi salah satu pemain kunci yang membawa PSMS kembali promosi ke Liga 1, secara mengejutkan Legimin mengaku paham dengan situasi yang sedang dialaminya. Sebagai pemain dia menyadari apapun yang diputuskan oleh pelatih adalah yang terbaik untuk tim.

"Saya nggak ada masalah. Ya semua sesuai instruksi pelatih. Mungkin dia memiliki strategi. Sebagai pemain profesional ya harus ikut dengan keputusan pelatih," kata Legimin kepada Analisadaily.com, Minggu (8/4).

Meski tidak lagi menjadi pilihan utama, Legimin mengungkapkan bahwa satu-satunya usaha yang harus dilakukannya adalah menampilkan yang terbaik setiap kali dipercaya turun oleh pelatih.

"Yang pasti kita menunjukkan semaksimal mungkin. Soal dimainkan atau tidak itu adalah hak prerogatif pelatih," sebutnya.

Dengan besar hati pemain yang pertama kali memperkuat Ayam Kinantan tahun 2001 itu mengaku tak memiliki masalah kepada pemain yang kini mengisi posisinya, Dilshod.

"Semua baik-baik saja. Saya akan tetap berjuang untuk menjadi pilihan utama," ucapnya dengan optimis.

Pemain yang pernah merumput bersama Persik Kediri dan PS TNI (PS TIRA) itu juga mengucapkan terimakasih kepada suporter atas dukungan yang selalu mengelu-elukan namanya, terutama dalam dua laga terakhir saat tampil di Stadion Teladan Medan.

"Makasih atas dukungan selama ini. Tapi kita bermain sebagai tim. Siapa saja yang dimainkan pelatih, harus kita dukung," tukas pemain jebolan PPLP Sumut itu.