Medan - Pemain legenda PSMS Medan, Tumsila mengungkapkan, sebelum dijuluki Ayam Kinantan, PSMS dahulu memiliki julukan lain.

"Dulu PSMS terkenal dengan The Killer bukan Ayam Kinantan. Itu dipakai pada tahun 1950-an sampai saya menjadi pemain PSMS," katanya.

Diungkapkannya, sebutan The Killer bukan tanpa sebab. Julukan itu disematkan ke PSMS karena kerap mengalahkan lawan-lawannya, termasuk tim eropa, Ajax Amsterdam.

"PSMS mengalahkan tim dari eropa seperti Ajax Amsterdam yang datang ke Medan. Mereka (Ajax) kalah kami buat. Saya mau bilang sebenarnya Ayam Kinantan itu bukan PSMS. Saya tahu sejarahnya," ungkapnya.

Julukan Ayam Kinantan dulunya adalah sebutan untuk tim Medan Putra, karena memiliki lambang bola dan ayam pada logo klub tersebut.

"Jadi Medan Putra itu, karena banyak bibit pemain dia bentuk satu klub lagi namanya Kinantan. Jadi Kinantan itu berubah setelah seorang petinggi klub bawa ayam ke PSMS. Dari situ awalnya sebutan Ayam Kinantan muncul," jelasnya.

PSMS yang semakin populer dengan julukan Ayam Kinantan, tak membuat Tumsila setuju. Pasalnya, dia lebih suka dengan julukan PSMS yakni The Killer.

"Saya sebagai mantan pemain tidak setuju. Tapi (Ayam Kinantan) sudah menjadi julukan PSMS apa boleh buat. Kadang saya mendengar saat kalah disebut dengan ayam sayur. Nama The Killer jangan hilang walau PSMS prestasinya menurun saat ini," pungkasnya.