MEDAN - Setelah memastikan dirinya tak mengajukan kasasi pasca gugatan bandingnya ditolak PT TUN, bacagubsu JR Saragih menyatakan dukungannya pada pasangan calon calon tertentu di Pilgubsu 2018. Pernyataan dukungan ini mengejutkan publik Sumatera Utara. Publik merasa ada yang janggal dalam statement dukungan JR Saragih tersebut.

Setelah pengamat Sospol UMSU Shohibul Anshor Siregar, kini Muhammad Ikhyar Velayati Harahap mengemukakan pendapatnya.

Muhammad Ikhyar Velayati, Ketua Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Sumut yang selama ini getol mendukung JR Saragih memahami dan memaklumi pernyataan dukungan JR Saragih tersebut, walaupun publik curiga dan merasakan kejanggalan.

"Jelas publik merasa janggal dan aneh dengan dukungan tersebut. Saya melihat bahwa JR Saragih dalam posisi tertekan secara politik dan hukum," ujar Ikhyar kepada wartawan, Selasa (3/4/2018) di Medan.

Dari aspek hukum kasus dugaan pemalsuan legalisir ijazah membelit JR Saragih di pusaran pidana.

Sementara tekanan politik justru bisa membuat JR Saragih bukan hanya gagal dari pencalonan Gubsu, bahkan bisa kehilangan jabatan sebagai Bupati Simalungun.

"Saya justru berharap, kasus dugaan pemalsuan legalisir ijazah JR saragih dapat tuntas sebelum Pilkada 2018, jika tidak selesai sebelum Pilkada atau kasusnya dihentikan maka publik Sumatera Utara justru melihat pernyataan dukungan JR Saragih ini merupakan upaya tukar guling hukum demi ambisi kemenangan politik," imbuh Ikhyar.

Jika demikian, sambung Ikhyar, rakyat Sumatera Utara sangat dirugikan oleh praktik tukar guling hukum demi ambisi politik tersebut.

Ikhyar menambahkan bahwa pendukung JR Saragih memahami tekanan politik dan tekanan hukum yang dialami oleh JR Saragih.

"Namun kami para pendukung merasa secara program dan psikologis lebih dekat dengan program ERAMAS demi Sumut bermartabat. Kalau yang sebelah klaim paling bersih, itu cuma slogan aja itu," kata Ikhyar.

Relawan dan Ormas pendukung JR Saragih justru melihat yang tersirat dari yang tersurat dari pernyataan dukungan yang dilontarkan JR Saragih.

"Sebagai orang yang mendukung perjuangan JR, kami yakin ada tangan tak tersentuh yang berusaha mendzalimi JR," kata Ikhyar.

Ikhyar meyakini rakyat Sumut akan memberikan hukuman pada aktor-aktor politik yang melakukan praktik politik curang pada Plkada 2018 dan juga Pileg 2019.

"Praktik politik penjegalan, kriminalisasi paslon hingga tukar guling politik sangat menciderai proses dan pesta demokrasi serta merugikan rakyat Sumut. Dan rakyat akan memberikan hukuman pada Juni 2018 dan pileg 2019, karena rakyat sejatinya sudah sangat sadar politik dan tidak bisa dibodohi oleh drama politik yang terjadi saat ini," sindir ikhyar.