Jakarta - Meski melemah 0,69% ke level 6.210,70 akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bisa menguat pada perdagangan awal pekan ini. Tapi ingat, sentimen negatif belum sepenuhnya hilang.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan investor sejatinya masih mengkhawatirkan ancaman perang dagang. "Namun, terlihat adanya atensi kuat pembelian di sektor perbankan dan pertambangan," katanya.

Di mana aksi beli tersebut bakal membuat indeks menguat dengan titik support di 6.150. Sedang untuk titik resistance ada di level 6.250.

Dia menyarankan investor mencermati saham Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Di luar sektor perbankan, saham Industri & Farmasi Sido Muncul (SIDO), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Adhi Karya (ADHI) dan Jasa Armada Indonesia (IPCM) juga menarik untuk diperhatikan.

Namun, waspadai level 6.100. "Jika indeks ditransaksikan di bawah 6.100, peluang penguatan menjadi sangat terbatas di pekan terakhir bulan ini," ungkapnya.

Dia menambahakan potensi pembalikan arah juga diperkuat dengan pola indeks yang telah membentuk pola moving average convergence divergece, yang berada di area negatif. "Tapi indikator stochastic dan RSI jenuh jual," kata M Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas.

Selain itu, indikator long white closing marubozu candle terlihat. Artinya, ada indikasi IHSG rebound. Indeks diprediksi menguat dengan rentang pergerakan 6.043-6.294.