Medan -DPD KNPI Sumatera Utara mengapresiasi pernyataan Kasubdit I Polda Sumut terhadap tudingan ijazah palsu terhadap Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Bakhtiar Ahmad Sibarani.

"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Polda Sumut. Kami berharap persoalan ini dapat di usut tuntas" kata Ketua DPD KNPI Sumut, Sugiat Santoso.

Menurutnya, apa yang dilakukan seorang oknum penyebar isu dugaan ijazah palsu harus segera mendapat ganjaran. Langkah hukum yang sedang dipersiapkan Biro Hukum Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, dipastikan mendapat dampingan dari Biro Hukum DPD KNPI Sumut.

"Biro Hukum kita dan Pemkab sedang berkoordinasi persiapan langkah hukum lanjutan. Harapannya, sikap ini menunjukkan keseriusan kami bersama korban untuk mendukung Polda Sumut mengungkap secara tuntas," ucapnya.

Diungkapkan Sugiat, pihaknya berharap Polda Sumut mempercepat proses pengusutan dan segera menangkap pelaku dugaan penyebar isu agar tidak terkesan sikap pelecehan terhadap hukum.

"Kami mendukung Polda Sumut menuntaskan laporan pencemaran nama baik. Yang melaporkan pelaku diduga sama dengan oknum penyebara isu dugaan ijazah palsu tersebut," ungkapnya.

Sebelumnya tudingan ijazah palsu terhadap Bupati Tapteng disebut-sebut dilapor ke Mabes Polri. Kini sudah dilimpahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Hukum (Dir Reskrimum) Polda Sumut.


"Itu laporan masyarakat ke Bareskrim Mabes Polri. Hasil pemeriksaan penyelidikan, yang bersangkutan terdaftar dan benar lulus tamat," kata Kasubdit I Dir Reskrimum Polda Sumut, AKBP J Pakpahan, Rabu (21/3) kemarin.

J. Pakpahan juga memaparkan, pembuktian dikuatkan beberapa data yang diperoleh dan kroscek secara langsung. Tidak sampai disitu, timnya yang menerima berkas pelimpahan di Subdit I Krimum Polda Sumut sudah melakukan pengambilan keterangan dari Dinas Pendidikan Kota Medan.

"Sudah diambil keterangan dari Dinas Pendidikan. Benar nama yang bersangkutan terdaftar. Yang jelas semua datanya ada," pungkas Pakpahan.

Informasi sebelumnya diperoleh, Bakhtiar Ahmad Sibarani, lahir di Pasar Batugerigis 2 November 1984 dan terdaftar di Sekolah Pharmaca Medan dengan Nomor Induk Siswa (NIS) 00007.

Politisi Hanura ini juga diakui teman sebayanya sedikit nakal dan aktif berorganisasi. Sebab ia sering bertengkar dengan teman sekelas maupun siswa lain yang tidak sepaham dengannya.

"Saya pernah satu kelas dengan dia (Bakhtiar). Selain kategori bandel dan sering bertengkar, dia sempat jadi Ketua OSIS kami dan selalu menjadi ketua kelas sejak kelas 1," pungkas Charles, teman sekolah Bakhtiar di Sekolah Menegah Farmasu (SMF) Pharmanca.