PADANG - Wakil Ketua MPR Dr. Mahyudin menegaskan, agar bangsa ini kuat maka integritas dan ideologi kebangsaan harus ditanamkan sejak usia dini.

"Nasionalisme harus ditanamkan sejak kecil. Kalau nasionalisme kita kuat maka Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa-bangsa lain," ujar Mahyudin, saat membuka acara Sosialisasi Empat Pilar dengan metode Outbound di Ballroom Hotel Pangeran Beach Kota Padang, Jum’at sore (23/3/2018).

Acara sosialisasi Empat Pilar dengan metode Outboud ini diselenggarakan oleh MPR bekerjasama dengan Universitas Andalas Padang. Diikuti oleh 100 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi di Sumatera Barat.

Acara pembukaan dihadiri oleh antara lain Drs. Zainut Tauhid Sa’di dan Ir. Alimin Abdullah yang keduanya Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR. Juga hadir dua anggota Lembaga Pengkajian yaitu Prof. Satya Arinanto dan Dr. Ahmad Farhan Hamid.

Tampak pula beberapa anggota Badan Sosialisasi, dan Rektor Universitas Andalan Padang Prof. Dt. Tafdil Husni selaku tuan rumah.

Lebih lanjut Mahyudin menyatakan, kita menjadi bangsa yang kuat karena kita memang memiliki kekayaan dan keragaman.

Data BPS pada 2010 mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki 2500 bahasa daerah,1340 suku bangsa, enam kelompok agama yang besar. Belum lagi keragaman di bidang budaya dan adat istiadat, serta keragaman flora dan fauna. Namun, Mahyudin mengingatkan, perbedaan yang kecil bisa dimanfaatkan oleh orang untuk memecah belah bangsa.

Oleh karena itu, menurut Mahyudin, kita perlu belajar dari sejarah bangsa kita yang pernah dijajah oleh bangsa asing selama berabad-abad.

"Sebetulnya negara penjajah itu tidak hebat-hebat amat, tapi dia menggunakan politik pecah belah," ungkap Mahyudin.

Jadi, tambah Mahyudin, persaingan antarkita gampang diadu domba. Agar kita bisa hidup bersama, saling menghargai sesama, kita punya konsep yang nama Pancasila atau Empat Pilar. "Empat Pilar inilah yang menyatukan kita semua," katanya.

Oleh karena itu, menurut politisi Partai Golkar ini, sosialisasi ini menjadi sangat penting.

"Pendalaman materi Empat Pilar harus ditanamkan di setiap jiwa sanubari bangsa Indonesia," ujar Mahyudin seraya mengkritik sistem pendidikan yang mensyaratkan masuk sekolah dasar harus sudah bisa baca tulis.

Akibatnya, pendidikan di tingkat PAUD berlomba-lomba mengajarkan murid-muridnya agar bisa baca tulis. Padahal, tegas Mahyudin, untuk anak-anak usia dini ini yang perlu ditanamkan adalah integritas dan ideologi kebangsaan. "Dengan demikian mereka akan mencintai bangsa ini," ujar Mahyudin.

Sementara Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Tafdil Husni dalam sambutannya menyatakan bahwa sosialisasi Empat Pilar ini sangat strategis.

Mengingat beberapa tahun mendatang kita mendapat bonus demograsi berupa 70% penduduk kita adalah angkatan muda berusia 15-50 tahun. Sementara tantangan yang kita hadapi semakin banyak, termasuk di antaranya LGBT dan Narkoba yang digunakan untuk sebagai alat untuk merusak bangsa kita. Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini adalah tugas generasi muda. "Karena masa depan Anda ada di tangan Anda," ujar Rektor.***