JAKARTA - Saat ini, semua bisa diakses dan dilakukan dengan mudah. Pasalnya segala sesuatunya sudah bisa menggunakan teknologi. Bukan lagi manual.

Hal ini diungkapkan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, saat memberi Kuliah Umum di hadapan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, (23/3/2018).

"Kemajuan teknologi komunikasi membuat dunia ada dalam genggaman," ujar Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Untuk itu Zulkifli Hasan mengingatkan pada semua agar siap menghadapi masa yang disebut sebagai jaman now. "Kalau kita tak siap menghadapi jaman now, itu bahaya," ujarnya.

Di jaman now, menurut Zulkifli Hasan, tak ada lagi istilah negara kaya atau miskin.

"Yang ada adalah bangsa yang bisa mengelola sumber daya alam," paparnya.

Ia mencotohkan, Jepang yang luasnya hanya sepulau Sumatera namun negara itu surplus dengan berbagai bahan pakan dan maju dalam teknologi.

Hal demikian menurut Zulkifli Hasan bisa terjadi karena kita tidak peduli dan empati terhadap apa yang dimiliki.

"Kita memiliki berbagai jenis durian namun bibitnya diambil negara lain," ungkapnya.

Untuk itu kepada generasi muda diingatkan agar mereka mengetahui asal usul, potensi daerah, kearifan lokal, dan filosofi hidup budaya masing-masing. Ini penting sebab bila bangsa Indonesia kehilangan identitas maka generasi berikutnya akan mencari identitas yang lain. "Ini bahaya," ujarnya.

"Ada anggapan budaya dari luar itu selalu bagus padahal tidak," tambahnya.

Disebutkan Zulhasan, budaya yang tak cocok dengan budaya Indonesia itu seperti pergaulan bebas, LGBT, dan narkoba.

Bangsa Indonesia kata dia, dibangun melalui proses yang panjang mulai tahun 1905 dengan berdirinya berbagai organisasi pergerakan hingga merdeka tahun 1945.

"Kita ingin merdeka karena ada kesadaran bahwa dijajah itu pedih. Dari sini muncul tujuan yang sama untuk merdeka," pungkasnya.***