JAKARTA - Masalah sardeng yang bercacing terus berlanjut. Bahkan diduga pengimpor sebelumnya juga pernah bersandung kasus mutu yaitu pengimpor merek IO, PT Mexindo Mitra Perkasa pada tahun 2013 lalu. Saat itu, pengimpor bermasalah sesuai dengan siaran pers Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 12 Agustus 2013 yang menjelaskan, produk susu formula dan formula lanjutan bernama Dumex tercemar bakteri clostridium botulinum.

BPOM RI menemukan ada dua produk terkontaminasi bakteri tersebut, yakni Dumex Mamex 1 ukuran 600 gram dan Dumex Dupro 2 ukuran 650 gram. Keduanya dikemas menggunakan kantong atau pouch yang diproduksi oleh pabrik Danone Dumex Malaysia. Adapun PT Mexindo Mitra Perkasa merupakan salah satu pengimpor yang mendistribusikan dua produk Dumex di dalam negeri.

''Produk tersebut beredar di Batam Provinsi Kepulauan Riau dan sejak tanggal 3 Agustus 2013 telah ditarik oleh PT Mexindo Mitra Perkasa (importir/distributor) dengan dipantau oleh petugas dari Balai POM di Batam untuk selanjutnya dimusnahkan,'' seperti dikutip dalam keterangan resmi BPOM, Kamis, 22 Maret 2018.

Namun kali ini PT Mexindo Mitra Perkasa kembali berurusan ihwal mutu pangan, bukan susu, tapi sarden yang diimpor dari Cina. BPOM RI menemukan terdapat cacing mati pada tiga produk ikan makarel dalam saus tomat kalengan berukuran 425 gram. Ketiga produk itu, yakni Farmer Jack, IO, dan HOKI.

Penjelasan BPOM bahwa produk sarden mengandung cacing tak layak dikonsumsi. Bila dikonsumsi bisa menyebabkan reaksi alergi (hipersensitifitas) pada orang yang sensitif. Karenanya, BPOM mengimbau masyarakat untuk hati-hati membeli produk pangan. Masyarakat juga perlu memperhatikan kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa atau disingkat KLIK sebelum membeli produk. ***