MEDAN- Namnaya Gumaran Syahputra Marbun (2,6) dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik menderita retinoblastoma atau kanker mata, saat ini balita malang ini butuh uluran tangan dermawan. Penyakit ini ia derita sejak berusia satu tahun. Kasubag Humas RSUP H Adam Malik Masahadat Ginting mengatakan, pasien yang tinggal di Jalan Saribudolok, Sawahtiga, Kecamatan Panambean, Kabupaten Simalungun sudah berobat ke rumah sakit milik Kemenkes RI ini berulang kali. Pasien pertama kali masuk tanggal 23 November tahun 2017.

Masuk ke dua bulan Desember tahun 2017. Di bulan Desember itu juga, pasien menjalani kemoterapi sembari rawat jalan. Setelah rawat jalan untuk menjalankan kemoterapi tidak tuntas dilakukan keluarganya (tidak diketahui penyebabnya), pasien masuk kembali lagi tanggal 21 Maret 2018 via IGD pukul 17.00 WIB.

Pasien dirawat dikarenakan HB-nya rendah. Sejauh ini dia masih transfusi darah, tindakan poto dan ct-scan mata. "Saat ini pasien dirawat inap di Ruang Rindu B Anak Lantai 1. Dokter penanggungjawab pasien (DPjP) yaitu dokter spesialis anak dan dokter spesialis bedah onkologi," kata Masahadat didampingi Staf Humas Rosario Dorothy Simanjuntak, Khairul, dan Halima kepada wartawan, Jumat (23/3/2018).

Ia menjelaskan retinoblastoma adalah kanker yang bermula di retina atau selaput jala mata. Retinoblastoma menyerang retina yang terletak pada dinding bola mata bagian belakang. Retina terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi untuk mengirimkan pola cahaya yang ditangkapnya kepada otak melalui saraf optik, sehingga mata bisa melihat.

Saat terjadi retinoblastoma, sel-sel mata yang disebut retinoblas tidak berubah menjadi sel matang, melainkan terus membelah diri sehingga membentuk kanker pada retina. Retinoblastoma dapat menyerang salah satu atau kedua mata. Kondisi ini biasanya dialami oleh balita.

Terpisah, ibu dari Gumaran Syahputra Marbun, Tiarma Mariana br Gultom (43) mengatakan anak ketiganya itu lahir tanggal 20 September 2015. Gumaran menderita kanker mata dari usia setahun. Awal penyakit ini diketahui setelah dibawa ke RS Mata, Siantar, pada tahun 2016.

"Mata anak saya ini berubah mirip seperti mata kucing. Setelah itu bola matanya semakin membesar lebih dari seukuran bola kasti dan keluar dari kelopak mata. Usai berobat di rumah sakit itu, dirujuk ke RS Adam Malik. Namun pada waktu itu, tidak langsung ke RS Adam Malik karena mengurus kartu BPJS Kesehatan," ceritanya.

Dalam kesempatan ini, ibu yang memiliki tiga anak ini menyampaikan butuh bantuan dari para dermawan. Pasalnya dia beserta anak-anaknya ditinggal pergi oleh suami yang hingga saat ini tidak ada kabarnya. "Mohon bantuan dari para dermawan karena saya ditinggal pergi oleh suami. Orang tua saya gak mampu juga karena sudah pensiun," harapnya.