JAYAPURA - Pengurus dan manajemen Persipura berusaha menertibkan peredaran jersey tiruan yang mulai marak di kota Jayapura. Hal ini sebagai bentuk melindungi merk dagang Persipura, termasuk memaksimalkan pendapatan klub melalui penjualan jersey resmi. Sekum Persipura, Rocky Bebena, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkot Jayapura untuk melakukan penertiban. Kebetulan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano juga merupakan Ketua Umum Persipura.

"Kami sudah minta Satpol PP untuk menertibkan peredaran jersey tiruan alias abal-abal yang dijual di kota Jayapura," kara Rocky Bebena, belum lama ini.

Rocky Bebena mengatakan saat ini Specs selaku sponsor apparel Persipura baru mencetak sekitar 180 jersey. Itupun untuk kepentingan tim, belum termasuk sponsor. 

Tapi pada kenyataannya sudah marak beredar jersey KW Persipura. Harga yang dijual di pasaran untuk barang tiruan itu antara Rp 180-350 ribu. Situasi ini sangat merugikan Persipura, apalagi manajemen tim berusaha menggenjot pemasukan dari sektor penjualan pernak-pernik atau merchandise klub, termasuk kostum.

"Kami ingi siapapun yang menjual apparel klub Persipura, harus ada kontribusi kepada kami. Tidak ada toleransi buat siapapun yang menjual jersey Persipura tanpa izin dari manajemen, apalagi membuat tiruan lantas dijual," kata Rocky Bebena.

Nantinya manajemen Persipura bekerja sama dengan sponsor apparel musim ini, akan menyediakan tempat khusus untuk menjual jersey original. Dengan membeli merchandise resmi, maka klub akan mendapat pemasukan. ***