MEDAN - Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 15 poin atau sebesar 0,24% di level 6.289. Pergerakan IHSG berada di rentan 6.319-6.277. Tercatat 157 saham mengalami kenaikan, 203 saham mengalami penurunan dan 135 saham stagnan. “Pelemahan IHSG pada beberapa hari belakangan ini didorong oleh sentimen negatif dalam dan luar negeri,” kata Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut, Senin (19/3/2018).

Menurutnya, pada perdagangan hari beberapa emiten mencatatkan kenaikan laba perusahaan nya yang semakin membaik seperti kenaikan laba Pt. Pelita Samudra Shipping, PT. Petrosea, PT. AKR Corporindo, PT. Indika Energy dan lain-lain. Namun rilis data keuangan yang membaik ini tidak serta merta mengangkat IHSG berada di zona hijau.

“Hal ini disinyalir oleh adanya sentimen negatif yang lebih dominan dimana Fitch Ratings, menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari sebelumnya 5,4% menjadi 5,3%. Hal ini juga di dukung oleh lambatnya penyerapan kredit perbankan dan kekhawatiran inflasi yang dapat menekan daya beli rumah tangga serta panen raya yang akan mencapai puncaknya pada bulan depan. Meskipun begitu, dengan adanya panen raya pada bulan depan, pemilihan kepala daerah dan event-event lainnya akan meningkatkan daya beli masyarakat yang dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi,” terangnya.

Pelemahan IHSG pada hari ini tidak sendirian, sejumlah bursa saham di Asia juga mengalami penurunan dimana indeks kospi melemah 0,7%, STI melemah 0,2% dan Thailand Stock Exchange melemah 0,3%.

Disisi lain, nilai tukar rupiah masih mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika Serikat. Pada perdagangan hari ini, rupiah sempat menghijau dan berada di level tertinggi 13.716. “Namun menjelang penutupan, rupiah justru ditutup melemah. penguatan dollar Amerika Serikat ini disinyalir oleh ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga Acuan AS di pertuman Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dalam waktu dekat mendatang,” pungkasnya.