SERGAI – Minat masyarakat Sumut untuk mengonsumsi beras organik berasal dari dari kelompok tani Fajar di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai masih minim. Pasalnya setiap musim stok beras masih menumpuk di gudang. “Pasar belum ada sehingga masyarakat belum sepenuhnya tahu masalah beras organik Inti Sari kita produksi,” terang Parlan Sibarani, Rabu (14/3/2018) di kediamannya.

Menurut Parlan, beras organik yang mereka produksi merupakan beras sehat karena tidak mengandung zat kimia yang berasal dari pupuk dan pestisida. Namun beras organik tersebut menggunakan pupuk kandang dan daun-daunan yang dijadikan kompos serta urine hewan sebagai pestisida.

“Pemasaran beras organik ini masih lemah sehingga setiap musim stok beras masih banyak, padahal kita sudah dapat sertifikat dari LSO,” ujarnya.

Menurutnya, minat masyarakat untuk mengonsumsi beras organik masih minim. Sementara pemasaran melalui super market Yuki Medan belum maksimal. Hal itu membuat mereka selaku petani beras organik Inti Sari belum dapat berbuat apa-apa.

“Pasar belum ada sehingga untuk terus mengembangkan beras organik di Sergai belum berani,” terang Parlan.

Sedangkan Kadis Kominfo Sergai H Ikhsan AP mengatakan, dalam mendukung pemasaran beras organik Inti Sari dari kelompok Fajar harus didukung dinas terkait dan harus adanya bapak angkat.

“Saya akan bantu untuk promosikan beras organik Sergai ini, namun kelompok tani juga harus mencari bapak angkat agar dapat memasarkan beras organik tersebut,” terang Ikhsan.