BANDUNG - Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono membuka secara resmi gelar acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada sekitar 300 lebih Pimpinan dan anggota Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) kota Bandung, Jawa Barat.

Acara yang digelar di aula kantor Kecamatan Ujung Berung Bandung, Sabtu (10/3/2018) ini juga dihadiri anggota MPR RI dari kelompok DPD RI perwakilan Jawa Barat Eni Sumarni Saptani.

Kepada para peserta sosialisasi, Ma'ruf menyampaikan bahwa sebenarnya Sosialisasi Empat Pilar ini sudah berjalan, sudah selesai serta tuntas tinggal masuk ke intinya saja dan inti dari MPR memberikan pengetahuan, membumikan dan menginternalisasikan nilai-nilai luhur bangsa yang ada pada Empat Pilar MPR adalah dalam tataran pelaksanaannya.

"Para wanita Indonesia anggota Ipewi ini hadir dengan penuh kesadaran mengikuti sosialisasi merupakan salah satu bentuk pelaksanaan, yang hadir untuk sama-sama berkontribusi antara lain yang spesifik adalah berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional karena semua anggota Ipewi adalah pengusaha dengan visi luarbiasa yakni kemandirian ekonomi yang berkepribadian Indonesia. Visi yang sangat ideal sejalan dengan visi Indonesia masa depan dan sesuai dengan nilai yang ada dalam Empat Pilar," katanya.

Penerima anugerah tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI Joko Widodo ini menambahkan bahwa visi luarbiasa Ipemi ini bisa menjadi contoh teledan untuk elemen bangsa lainnya terutama yang bergerak dalam bidang ekonomi yakni bagaimana ikut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional yang mandiri dan berlandaskan kepribadian bangsa.

Terkait dengan Empat Pilar, Plt. Sekretaris Jenderal DPD RI ini menegaskan bahwa seluruh segmentasi masyarakat harus tersasar, tersentuh Empat Pilar baik dari sisi pengetahuan, pemahaman dan hingga menjadi satu pelaksanaan yang membentuk kepribadian bangsa dan memunculkan ketahanan ideologi secara masif dan kuat.

"Ketahanan ideologi sangat penting sebab tanpa memiliki ketahanan ideologi, bangsa kita tidak akan bisa menghadapi persaingan yang sangat berat dan kuat baik dari luar atau dalam yang membuat kita khawatir karena nanti kita tidak akan memiliki posisi baik dibanding bangsa-bangsa lain dalam membangun pembangunan ekonomi kita lebih khusus atau pembangunan bangsa secara umum," ungkapnya.***