MEDAN - Video amatir tentang pengakuan terduga pelaku perampokan sebelum tewas di depan kilang padi Fajar Tani Jalan Sudirman Gang Mulia Lorong 1 Dusun V Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Senin (5/3) pagi membuat masyarakat luas menjadi heboh.

Pelaku dan seorang temannya yang juga tewas datang ke lokasi untuk menagih utang kepada Sugianto alias A Kiaw (60).

Pada video berdurasi 01.44 menit itu, tampak seorang pria memegang HP mengabadikan terduga pelaku sembari menanyakan apakah ada yang yang menyuruhnya serta apa dia dibayar. Serta tinggal dimana. Siapa namanya dan apakah ada KTP-nya.

Pelaku yang tubuhnya terkapar di tanah dan berlumuran darah itu mengaku datang ke lokasi karena diajak teman. Ia tinggal di Jalan Menteng dan namanya Hendra. Sedangkan KTP-nya di rumah.

Tiba-tiba kepala pelaku ditendang seorang warga. Tak lama warga itu kembali menanyakan kepada terduga pelaku, jam berapa ia keluar dari rumah. Ditanya juga apakah sudah diincar lokasi itu.

Pelaku mengaku pukul 06.00 WIB keluar dari rumah. Ia mengatakan dapat kabar, katanya Ace itu (A Kiaw) ada utang. Teman yang bilang, yang naik motor (tewas-red). Di rekaman video, warga yang merekam pelaku itu mengatakan jika pelaku bohong, serta menuduhnya merampok.

Namun pelaku membantahnya. Ia mengaku berasal dari Manado sembari mengatakan supaya melihat KTP-nya.

Warga tersebut meminta pelaku untuk benar ngomongnya, serta tak usah lobi-lobi lagi. Jika pelaku tak jujur, ia mati. Warga yang belum diketahui identitasnya itu juga meminta supaya pelaku lebih bagus jujur apa niatnya kemari dan ngapain.

Saat akan menjawab, seorang warga langsung menendang kepala pria itu sembari memintanya jangan bertele-tele dan diminta jujur. Tiba-tiba warga menendangi wajah pelaku hingga bertubi-tubi sampai vidio tersebut berakhir.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi ketika dikonfirmasi di Mapolrestabes menegaskan, ia segera memanggil Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Hartono terkait tewasnya dua terduga perampok yang tewas dihakimi massa di kilang padi Fajar Tani.

"Segera kita panggil Kapolseknya. Kita juga akan melakukan evaluasi. Sampai saat ini kita belum menerima semua data dan krnologis kejadiannya," tegasnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yuda Prawira yang juga dikonfirmasi mengaku bahwa personilnya yang dipimpin Kanit Pidum AKP Rafles Marpaung telah turun ke lokasi guna melakukan penyelidikan.

Aksi main hakim massa terhadap dua pria yang disebut-sebut warga sebagai terduga perampok dan identitasnya belum diketahui (Mr X), tewas mengenaskan akibat dibantai massa di depan kilang padi Fajar Tani Jalan Sudirman Gang Mulia Lorong 1 Dusun V Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Senin (5/3) pagi.