MEDAN - Rasa takut (fobia) memang bisa ditimbulkan oleh apa dan siapa saja. Namun umumnya, seseorang hanya akan memperoleh rasa takut pada hal yang dianggapnya berbahaya atau trauma, seperti pada ketinggian, ruangan gelap, atau juga pada beberapa jenis hewan.


Akan tetapi bagi sebagian orang, rasa takut tersebut justru malah dapat ditimbulkan hanya oleh sekumpulan atau sekelompok lubang yang kecil. Rasa takut itu disebut sebagai trypophobia.

"Trypophpbia adalah suatu kondisi fobia terhadap pola iregular dari sekelompok lubang-lubang yang kecil," ungkap dokter spesialis penyakit jiwa Dr dr Elmeida Effendy MKed KJ SpKJ (K).

Elmeida menjelaskan, gejala dari seorang trypophobia, biasanya akan langsung merasa tidak nyaman, panik, merinding, berkeringat, atau merasa ada sesuatu yang merayap dikulitnya ketika melihat sekumpulan lubang kecil.

Selain itu, bisa juga mengalami reaksi yang tidak menyenangkan, seperti migrain yang serius, hingga denyut jantung yang meningkat.

"Malah bisa sampai mengakibatkan reaksi berlebihan seperti serangan panik dengan denyut jantung yang meningkat. Jika terjadi reaksi yang berat itu tentu sangat mengganggu, tapi ini hanya terjadi ketika melihat lubang-lubang itu," jelasnya.

Biasanya, tutur Elmeida, objek ketakutan bagi seorang trypophobia adalah kulit seseorang yang memiliki lubang-lubang kecil, sehingga baginya terlihat sangat menjijikkan. Selain itu ada juga objek ketakutan lain trypophobia, yakni pada benda-benda, pola sarang lebah, tanaman, atau buah-buahan yang juga memiliki karakteristik lubang-lubang kecil yang sama.

"Tetapi ini sangat tergantung dari sejauh mana reaksi yang ditimbulkan oleh orang yang mengalaminya," ujarnya.

Namun lanjut Elmeida, trypophobia ini sebetulnya tidak termasuk dalam gangguan mental, meski cukup banyak orang yang merasa sangat jijik dan takut melihat ini. Karenanya, kata dia, sejauh ini tidak ada orang yang berobat dengan kondisinya.

"Dan data orang-orang yang mengidapnya juga menjadi tidak ada," imbuhnya.

Jadi sambung, Elmeida, untuk menanggulanginya, hal yang paling mudah dilakukan ialah dengan cara menghindari melihat lubang-lubang kecil yang ada disekitarnya. Bila ingin ditangani lebih lanjut, dapat dilakukan dengan cara desensitisasi, terapi kognitif dan lainnya.

"Fobia jenis apapun kalau dirasakan sudah mengganggu fungsi kita sehari-hari sehingga membatasi ruang gerak dan aktivitas kita boleh berkonsultasi. Supaya gejala bisa dikurangi dan tidak menghambat aktivitas kita," pungkasnya.