Medan - Harga sayur kol di Kabupaten Simalungun berangsur naik, setelah sempat 3 bulan sejak Desember 2017 turun. Terkini, harga kol antara Rp 1.000/kg -Rp 1.100/kg, dari sebelumnya hanya Rp 500/kg.

Sejumlah petani yang ditemui di sentra produksi kol di Kecamatan Silimakuta dan Dolog Masalag, mengaku gembira dengan kondisi harga kol saat ini dan berharap bisa bertahan hingga beberapa bulan atau masa panen kol selesai.

Menurut Rijan Irnando Purba,43,salah seorang petani kol yang ditemui di Desa Dolog Huluan, Kecamatan Dolog Masagal, Kabupaten Simalungun, sebelumnya sejak akhir 2017 hingga Februari 2018,banyak petani mengalami kerugian, karena harga kol anjlok.

Bahkan kata Rijan, banyak petani yang membiarkan tanaman kolnya busuk di ladang,atau sengaja tidak memanennya, karena harga penjualan tidak sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan.

“Syukurlah sudah dua minggu ini harga jual sayur kol di tingkat petani mengalami kenaikan menjadi Rp 1.000 per kilogram, harga itu sudah lumayan memberikan keuntungan bagi petani dibandingkan beberapa bulan lalu yang harganya sampai Rp 500 per kilogram,” sebut Rijan.

Dia menambahkan, anjloknya harga kol disebabkan meningkatkan hasil panen di sentra-sentra penghasil sayur kol seperti di Kecamatan Silimakuta, Dolog Masagal dan Kecamatan Purba.

Saat ini menurutnya para agen atau pengumpul kol sudah berdatangan ke ladang-ladang petani untuk membeli kol,padahal beberapa bulan lalu, petani yang harus menjualnya ke agen atau langsung ke pasar.

Kegembiraan yang sama disampaikan, Berkat Tarigan, petani kol di Desa Rakut Besi, Kecamatan Silimakuta, yang mengharapkan harga jual kol bisa tetap stabil selama beberapa bulan ini, sehingga petani bisa menutupi kerugian yang dialaminya selama beberapa bulan lalu akibat anjloknya harga kol.

“Mudah-mudahan dengan kondisi harga sekarang ini,kerugian yang dialami petani saat harga kol anjlok bisa ditutupi, selama beberapa bulan ini, semoga harganya tidak anjlok lagi hingga panen selesai,” ujar Berkat.