PORGERA - Lebih dari 30 orang diyakini tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang kawasan pegunungan dalam di Papua Niugini pada Senin (26/2/2018). 

AFP melaporkan, gempa berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang kawasan 90 km dari Porgera, provinsi Enga, dengan dua gempa susulan.

Sementara itu, surat kabar lokal Ost Couries mengutip pernyataan dari pejabat pemerintahan daerah William Bando, yang mengatakan adanya korban.

Harian tersebut melaporkan, sebanyak 13 orang tewas di wilayah Mendi, Southern Highlands, sementara 18 lainnya di dekat Kutubu dan Bosave juga diyakini menjadi korban tewas. Sebanyak 300 orang terluka dan bangunan rusak, serta telah terjadi longsor di kawasan tersebut.

Pemerintah sedang mengirim tim peninjau yang telah diterbangkan ke wilayah terkena gempa. Pada Selasa (27/2/2018), tim diharapkan dapat melaporkan dampak dari guncangan gempa. Militer juga dikerahkan untuk membantu memulihkan layanan dan infrastruktur, mengingat sambungan telepon di area tersebut terputus.

"Informasi terbaru akan dirilis berdasarkan hasil laporan tim peninjau," kata sekretaris utama pemerintah Isaac Lupari dalam sebuah pernyataan. Perusahaan ExxonMobil yang berada di wilayah itu terpaksa menutup kegiatan perusahaan.

Selain itu, beberapa penerbangan perusahaan dari Komo juga dibatalkan.

Beberapa operasi produksi perusahaan Oil Search juga ditutup sebagai tindakan pencegahan. Kedua perusahaan tidak melaporkan adanya korban cedera di antara staf mereka.

Seluruhnya berada dalam kondisi yang aman. Gempa bumi kerap melanda Papua Niugini, mengingat negara tersebut terletak di Cincin Api Pasifik, sebuah area di mana aktivitas seismik berada.