MEDAN - Pasca letusan Gunung Sinabung yang dinilai lebih besar dari biasanya belum memberikan efek pada harga kebutuhan pangan masyarakat. Khususnya untuk jenis kebutuhan pangan sayur mayur atau bumbu dapur.
Sampai sejauh ini, harga kebutuhan pangan masyarakat masih sangat stabil. Cabai merah stabil dikisaran Rp40.000 per Kilogram (Kg) demikian halnya dengan harga kebutuhan lainnya seperti bawang merah.

“Sejumlah pedagang mengaku bahwa harga kebutuhan pangan yang dihasilkan dari wilayah Kab. Karo dan sekitarnya belum mengalami kenaikan. Kita tentunya berharap letusan Gunung Sinabung tersebut tidak memberikan andil besar terhadap kenaikan harga pangan. Walaupun, berdasarkan hasil pengamatan kita sejauh ini, efek letusan memang belum memberikan dampak kenaikan harga,” kata Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Selasa (19/2/2018).

Menurut Gunawan, umumnya akan terlihat dalam kurun waktu 1 sampai 3 hari setelah letusan. Baru disitu bisa disimpulkan apakah letusan sinabung tersebut berpengaruh ke harga atau tidak. Jadi masih ada dua hari lagi untuk mengevaluasi harga. Sejauh ini, stabilnya harga bahan kebutuhan pangan masyarakat dikarenakan masih melimpahnya stok barang lama sehingga harga masih sama.

“Saya terus mengamati perkembangan yang terjadi di wilayah Berastagi. Sembari berharap letusan gunung sinabung tersebut tidak merusak areal lahan pertanian serta tidak mengganggu jalur distribusi barang dari Kab Karo ke Medan. Tetapi yang perlu digaris bawahi adalah, sekalipun letusan ini tidak memberikan efek besar terhadap pengrusakan lahan pertanian,” terangnya.

Namun, letusan besar tersebut bisa saja membuat petani urung untuk turun ke ladang. Ini juga bisa berdampak pada gangguan pasokan yang ujung-ujungnya mempengaruhi harga.

“Kita hanya berdoa supaya letusan besar kemarin tidak memberikan efek negative yang signifikan. Kalau letusan tersebut terjadi sesaat dan tidak terus menerus. Kalaupun ada pergolakan harga sifatnya sementara. Dampaknya ada dua. Kenaikan harga atau penurunan harga. Kenaikan harga terjadi jika pasokan atau distribusi terganggu. Sementara penurunan harga bisa terjadi jika petani memanen tanamannya lebih dini yang mengakibatkan sisi pasokan melonjak tiba-tiba,” pungkasnya.