MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi mengapresiasi terobosan Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) Bandara Kualanamu yang melakukan modernisasi sistem pengawasan dan pelayanan secara terintegrasi.

"Dengan sistem canggih berbasis x-ray dan warehouse pertama di Indonesia tersebut diharapkan meningkatkan sistem pengawasan,’’ ucap Tengku Erry saat menerima Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu Medan I, di ruang kerja Gubsu Lt. 10 Kantor Gubsu di Medan.

“Saya mengapresiasi BKIPM Bandara Kualanamu yang telah melakukan modernisasi dengan melengkapi sistem pengawasan dan pelayanan secara terintegrasi berbasis warehouse,” ucap Erry lagi.

Dikatakan Gubsu Errry, fungsi pengawasan di bandara akan semakin optimal dengan moderinasi sistem pengawasan terintegrasi yang dilakukan karantina ikan Bandara Kualanamu. Misalnya, menurut informasi bahwa banyak baby lobster yang merupakan hasil pembenihan di Sumatera Utara yang di ekspor keluar negeri dan dibesarkan di luar negeri.

“Padahal pembenihannya ada di dalam negeri, mestinya pembenihan dan pembesarannya ada di dalam negeri. Yang merupakan nilai tambah untuk dalam negeri. Demikian hal-hal seperti ini yang memerlukan pengawasan,” ujar Erry yang didampingi Kadis Perhubungan Provsu Anthony Siahaan, mewakili Kadis Kanla Provsu pejabat Eselon III Dinas Kanla Provsu dan Kabag Humas Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Indah Dwi Kumala.

Hadir dalam kesempatan itu Ka. Subbag Tata Usaha BKIPM Medan I Heni Ramadhani, SE dan Ka. Seksi Pengawasan Pengendalian dan Informasi.

Dikatakan Gubsu, dalam rangka menunjang Sumatera Utara menjadi salah satu tujuan wisata dan perdagangan internasional, diperlukan beberapa fasilitas-fasilitas di bandara seperti imigrasi dan karantina yang modern. “Karantina telah melakukan itu, dan merupakan yang pertama di Indonesia. Diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lainnya,” sebut Erry.

Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu BKIPM B Medan I Anwar mengatakan bahwa Balai Karantina Ikan Medan I akan melaunching sistem pengawasan, pelayanan dan pemeriksaan produk karantina ikan yang berbasis warehouse dan x ray. “Sistem ini menggunakan teknologi dan terintegrasi dengan semua lini untuk memodrenisasi sistem pemeriksaan yang selama ini dilakukan secara manual,” ujarnya.

Dikatakannya dengan sistem yang akan dilauncing ini akan menimbulkan efisiensi yang sangat tinggi terhadap distribusi produk khususnya perikanan yang akan di lalu lintaskan melalui Bandara Kualanamu.

Selain itu lanjut Anwar dengan terintegrasinya x-ray daripada Avsec Kualanamu dengan monitor karantina ikan. Sehingga bagasi-bagasi ataupun tentengan bawaan penumpang yang akan melalui Bandara Kualanamu akan mampu dideteksi juga oleh karantina yang melalui x-ray dan avsec AP II.

Selain itu juga Karantina Ikan juga berhasil mengkoneksikan dengan x-ray bea cukai Kualanamu. Sehingga penumpang-penumpang yang datang dari luar negeri dapat dideteksi karantina ikan. “Dengan terintegrasinya sistem ini dengan semua lini akan membuat pekerjaan ini menjadi lebih efisien. Diharapkan ini akan meningkatkan pelayanan bagi penumpang yang masuk dan keluar melalui Bandara KUalanamu,” ujar Anwar seraya berharap agar Bapak Gubsu dapat melaunching sistem tersebut dalam waktu dekat ini.