TAPUT - Puluhan kader dan pengurus PDIP mengundurkan diri karena merasa tidak mendapatkan keuntungan, bahkan rugi selama bergabung ke partai banteng. Menanggapi hal itu, Ketua DPC PDIP Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan menegaskan bahwa mereka itu membangkang dan melanggar etika partai.

Penegasan itu disampaikan Nikson Nababan. Menurut Bupati Taput ini, sebagai kader dan pengurus partai, harusnya mereka tunduk dan menjalankan semua keputusan partai, termasuk mendukung calon yang diusung dalam Pilkada Taput dan Pilgubsu 2018.

Menurut Nikson, mereka sudah dipecat dari keanggotaan partai secara resmi. Soal dukungan akan dialihkan ke calon lain pasca mundur, ia mengatakan bahwa mereka telah lebih dulu membangkang terhadap kebijakan partai.

Soal kesejahteraan anggota yang tidak terakomodir, menurut Nikson, itu alasan yang dibuat-buat. "Dan tidak ada mereka beralih dukungan. Kita sudah antisipasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris PAC PDIP Siborongborong, H Nababan, mengatakan, puluhan kader dan pengurus ranting PAC PDIP Kecamatan Siborongborong mundur, karena dianggap tidak mendapat keuntungan. Sebanyak 15 pengurus ranting mundur karena rugi bergabung dengan PDIP.

”Puluhan pengurus dan kader partai mengundurkan diri. Umumnya pengunduran diri tersebut, karena partai dianggap tidak berpihak kepada nasib dan kesejahteraan anggota,” tukasnya.

Menurut Nababan, 15 ranting dari 20 ranting (desa-red) ditambah satu kelurahan Kecamatan Siborongborong, telah menyatakan mundur.

”Tidak ada kaitanya, saya mundur sebagai pengurus. Mereka juga menentukan sikap mundur itu dengan kesadaran sendiri, tidak ada unsur tekanan,” sebutnya.