MEDAN - Afifuddin Lubis akhirnya mundur dari jabatan Ketua Tim Pemenangan pasangan bakal calon Gubsu/Wagubsu Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS). Mantan Plt Walikota Medan ini lebih memilih tetap menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Afifuddin Lubis menyatakan secara tertulis dia sudah menyampaikan pengunduran dirinya kepada Edy Rahmayadi pada Kamis (1/2/2018).

"Beliau (Edy) bisa memaklumi pengunduran diri saya. Penyebabnya adalah karena adanya permintaan oleh PBNU kepada saya untuk memilih antara menjadi Ketua Tim Pemenangan ERAMAS atau tetap memimpin NU Sumut," kata Afifuddin.

Menurut Afifuddin, dia lebih memilih tetap menjadi Ketua PW NU Sumut karena menjaga amanah para nahdliyin atau anggota NU yang telah memberikan kepercayaan kepadanya. sebelumnya Afifuddin telah mengangkat pelaksana tugas ketua, namun demikian oleh PBNU dia tetap diminta memilih.

"Intinya saya sekarang sudah tidak lagi ada di tim pemenangan Edy-Ijeck," tegas Afifuddin.

Sebelumnya,Wakil Sekretaris PWNU Fadly Yasir mengatakan, PBNU memberi batas waktu hingga 15 Februari kepada Afifuddin untuk membuat keputusan. Pasalnya, dengan menjadi tim pemenangan balon kepala daerah, Afifuddin dinyatakan telah melanggar AD/ART NU yang menyebutkan bahwa pimpinan NU dilarang terlibat dalam politik praktis. Oleh karenanya, sikap Afifuddin dianggap telah melecehkan NU.

Partai Golkar selaku salah satu partai pengusung ERAMAS bersama PKS, PAN, Gerindra dan Partai Nasdem tidak berpermasalahkan jika Afifuddin mundur dari ketua tim pemenangan ERAMAS.

"Saya baru tahu dari Anda kalau dia diultimatum, itu persoalan internal mereka," kata Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution.

Kata Irham yang merupakan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumut, merupakan kewenangan pasangan ERAMA siapa yang menjadi ketua tim pemenangannya. Soal dipimpin Afifuddin atau nama lainnya tidak akan mempengaruhi kerja-kerja pemenangan.

"Massa partai pendukung Eramas cukup besar ditandai dengan hasil pemilu dan basis-basis perolehan suara ditambah beberapa bupati/walikota dari koalisi partai didukung banyaknya sebaran anggota DPRD, mereka kan bagian yang terintegrasi dengan tim pemenangan," tegas Irham.